BLOOMBERG melaporkan bahwa Otoritas Pajak Israel memperkirakan kerugian finansial yang disebabkan oleh pengeboman Iran baru-baru ini antara US$40 juta dan US$53 juta. Ini menjadikannya serangan termahal sejak dimulainya perang.
Kerusakan pada pangkalan Bilangantan Udara Israel di Tel Nof dan Nevatim yang terkena dampak signifikan, tidak termasuk dalam perhitungan itu.
Karena itu, Amerika Perkumpulan (AS) menjatuhkan sanksi terbaru kepada Iran yang menargetkan industri minyak negara tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengecam sanksi baru AS itu.
Baca juga : Bantu Israel Rival Iran, AS Kirim Sistem Pertahanan Rudal THAAD
Esmaeil Baghaei mengatakan dalam suatu pernyataan pada Minggu (13/10) bahwa larangan tersebut ilegal dan tidak dapat dibenarkan.
Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi baru kepada Iran terhadap sejumlah perusahaan di industri minyak dan petrokimia negara itu sebagai tanggapan atas serangan Teheran pada 1 Oktober terhadap Tel Aviv.
Baghaei menggarisbawahi operasi rudal Iran sebagai tindakan hukum berdasarkan hukum internasional dan sejalan dengan pelaksanaan hak yang melekat untuk membela diri.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri mengecam langkah AS untuk menjatuhkan sanksi terhadap beberapa perusahaan dan kapal atas klaim Washington sebagai keterlibatan dalam transfer produk minyak Iran.
Ia menyebut sanksi itu sebagai bentuk tebusan bagi rezim Israel yang nakal. (MEE/Press TV/Z-2)