Liputanindo.id – Otoritas Lebanon pada Kamis (26/9/2024) mengumumkan jumlah korban tewas akibat serangan Israel di negara itu telah mencapai 1.540 orang sejak Oktober 2023.
Unit Manajemen Risiko Bencana mengatakan dalam sebuah laporan bahwa jumlah korban luka mencapai 5.410 dan “jumlah pengungsi yang terdaftar di tempat penampungan yang disetujui meningkat menjadi 77.100 orang hingga Rabu sore”.
Laporan itu menyebutkan bahwa tempat penampungan di fasilitas Biasa telah meningkat menjadi 565, termasuk sekolah Biasa, kompleks pendidikan, lembaga kejuruan dan pusat pertanian.
Mereka mencatat bahwa ribuan orang lainnya telah melakukan perjalanan melalui udara atau melintasi Kawasan Lebanon ke Suriah, dan badan tersebut memperkirakan jumlah sebenarnya jauh Melewati jumlah Formal.
Pernyataan itu mengindikasikan bahwa selama dua hari terakhir, otoritas Keamanan Biasa mencatat masuknya 15.600 Kaum Suriah dan 16.130 Kaum Lebanon ke Kawasan Suriah.
Mengenai serangan Israel, laporan itu menyatakan bahwa sejak Senin (23/9/2024), telah Eksis 7.034 serangan udara atau pengeboman, 248 bom fosfor, dan 133 kejadian baku tembak.
Israel telah menggempur Lebanon sejak Senin pagi dalam serangan yang telah menewaskan sedikitnya 677 korban dan melukai lebih dari 2.500 orang, menurut Bilangan yang dirilis Kementerian Kesehatan.
Grup perlawanan Lebanon Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan Israel terhadap Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.500 korban, yang sebagian besar Perempuan dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas dari Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023.
Masyarakat Global telah memperingatkan Israel Demi Kagak melakukan serangan terhadap Lebanon karena serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza secara regional.