Osteoporosis Pencuri Hening-Hening yang Mengancam Kesehatan Tulang, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Osteoporosis: Pencuri Diam-Diam yang Mengancam Kesehatan Tulang, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Osteoporosis adalah kondisi yang merusak kekuatan tulang, sering kali tanpa gejala. Yuks kenali gejala dan pencegahannya.(freepik)

PERNAHKAH Anda mendengar tentang osteoporosis? Penyakit ini sering kali disebut sebagai “pencuri yang diam-diam,” karena tidak menunjukkan gejala apa pun hingga terjadi patah tulang. 

Mengingat betapa berbahayanya kondisi ini bagi kesehatan tulang, terutama pada wanita pascamenopause dan pria lanjut usia, sangat penting untuk mengenalinya lebih jauh. Mari kita simak lebih dalam mengenai osteoporosis, dari gejala hingga langkah-langkah pencegahannya.

Mengenal Osteoporosis, Apa yang Terjadi pada Tulang?

Osteoporosis adalah penyakit yang mempengaruhi kekuatan dan struktur tulang. Penyakit ini terjadi ketika kepadatan mineral tulang dan massa tulang menurun secara signifikan, sehingga membuat tulang lebih rapuh dan rentan terhadap fraktur atau patah tulang. 

Tulang yang terkena osteoporosis bisa mengalami patah akibat hal-hal yang tampak sepele, seperti jatuh ringan, gerakan mendadak, atau bahkan hanya karena batuk. Tulang yang paling sering terkena adalah tulang pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan.

Menariknya, osteoporosis kerap datang tanpa tanda-tanda peringatan. Anda mungkin merasa sehat-sehat saja hingga suatu hari mengalami patah tulang tanpa penyebab yang jelas. Itulah mengapa osteoporosis disebut sebagai “penyakit diam.” Jadi, meskipun tanpa gejala yang kasat mata, dampaknya pada kualitas hidup bisa sangat besar.

Cek Artikel:  Imigrasi Jemput Bola Pendataan Biometerik WNA

Gejala Osteoporosis

Karena osteoporosis sering kali tidak menunjukkan gejala hingga fraktur terjadi, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda yang mungkin muncul akibat patah tulang. Pada kasus fraktur vertebra (tulang belakang), Anda bisa merasakan:

  • Nyeri punggung yang hebat
  • Kehilangan tinggi badan
  • Postur tubuh yang membungkuk atau kifosis, yaitu perubahan bentuk tulang belakang

Selain itu, tulang yang telah rapuh dapat patah hanya karena tekanan ringan, seperti membungkuk, mengangkat benda ringan, atau jatuh dari ketinggian yang tidak terlalu tinggi. Bila Anda mengalami kondisi seperti ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Pengobatan Osteoporosis

Pengobatan osteoporosis berfokus pada pencegahan patah tulang lebih lanjut dan peningkatan kepadatan tulang. Terdapat dua jenis pengobatan yang sering diberikan, yaitu nonhormonal dan hormonal.

Pengobatan Nonhormonal

1. Suplemen Kalsium dan Vitamin D

Kalsium dan vitamin D adalah duo nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan tulang. Kalsium membantu menjaga kepadatan tulang, sementara vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium dari makanan. Dokter akan meresepkan suplemen ini sesuai dengan kebutuhan Anda.

2. Bisfosfonat

Bisfosfonat berfungsi memperlambat proses pemecahan tulang, menjaga agar tulang tetap padat. Beberapa jenis bisfosfonat yang biasa diberikan adalah alendronate, ibandronate, dan asam zoledronic.

Cek Artikel:  Satu Dasa warsa Program JKN, Indonesia Jadi Pencapaian UHC Tercepat

3. Denosumab

Denosumab adalah obat yang juga membantu mencegah keropos tulang. Obat ini diberikan melalui injeksi setiap enam bulan, khususnya untuk orang yang berisiko tinggi mengalami patah tulang.

Pengobatan Hormonal

1. Hormon Estrogen

Terapi penggantian hormon (HRT) dengan estrogen diberikan pada wanita pascamenopause untuk menjaga kepadatan tulang. Tetapi, penggunaan hormon estrogen harus dipantau dengan ketat karena bisa meningkatkan risiko kanker dan stroke.

2. Selective Estrogen Receptor Modulators (SERMs)

SERMs seperti raloxifene membantu mempertahankan kekuatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang. Obat ini berfungsi dengan meniru efek estrogen pada tulang tanpa risiko yang sama seperti terapi hormon estrogen.

3. Hormon Testosteron

Pada pria yang mengalami penurunan hormon testosteron (hipogonadisme), terapi hormon testosteron dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.

4. Obat Penumbuh Tulang

Obat seperti teriparatide, romosozumab, dan abaloparatide berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tulang baru dan diberikan pada pasien dengan kepadatan tulang yang sangat rendah.

5. Kalsitonin

Kalsitonin adalah hormon yang membantu memperkuat tulang dengan menghambat sel yang memecah tulang. Obat ini tersedia dalam bentuk suntikan atau nasal spray.

Cek Artikel:  SoliDEO Festival 2024 Wadah Kreativitas dan Sportivitas Siswa di Tangerang Selatan

Pencegahan Osteoporosis: Mulailah dari Diri Sendiri

Mencegah osteoporosis jauh lebih baik daripada mengobatinya. Anda bisa mengambil langkah-langkah berikut untuk melindungi tulang dan mengurangi risiko osteoporosis:

1. Aktif Secara Fisik

Latihan menahan beban seperti berjalan, berlari, atau angkat beban ringan bisa membantu menjaga kepadatan tulang.

2. Konsumsi Nutrisi Seimbang

Niscayakan asupan kalsium dan vitamin D Anda cukup. Makanan seperti susu, keju, yogurt, ikan berlemak, dan sayuran hijau bisa membantu menjaga tulang tetap kuat.

3. Kurangi Konsumsi Alkohol dan Berhenti Merokok

Alkohol berlebihan dan merokok dapat mempercepat kerusakan tulang. Apabila Anda merokok, sekarang adalah waktu yang tepat untuk berhenti.

4. Minum Obat Sesuai Rekomendasi Dokter

Apabila Anda sudah didiagnosis osteoporosis, patuhi anjuran pengobatan dari dokter untuk mencegah kerusakan tulang lebih lanjut.

Osteoporosis mungkin diam, tetapi dampaknya bisa terasa sangat keras. Dengan memahami apa itu osteoporosis, mengenali gejala-gejalanya, dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, Anda bisa melindungi tulang Anda dan mencegah patah tulang yang bisa merusak kualitas hidup. (National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and skin Diseases/ Alodokter/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai