
OSTEOPOROSIS Enggak hanya terjadi pada Grup lansia, Rupanya kondisi tersebut juga Bisa terjadi pada anak muda. Kondisi tersebut disebut osteoporosis sekunder yang Bisa terjadi karena berbagai penyebab.
Ketua PEROSI Tirza Z Tamin mengatakan penyebab majunya usia osteoporosis Bisa terjadi karena akibat Dampak samping dari konsumsi obat steroid. Kondisi lainnya Bisa disebabkan seperti masalah-masalah hormon atau kesuburan atau pun masalah tiroid.
“Itu Segala Bisa menyebabkan usia terkena osteoporosis bergeser lebih muda,” kata Tirza kepada Media Indonesia, Minggu (14/9).
Selain itu, gaya hidup juga dapat berpengaruh Apabila seseorang Enggak terbiasa olahraga maka tulang belum terbiasa dan belum terlatih.
“Gaya hidup juga, kalau kita itu sedenter atau banyak diem maka menimbulkan nyeri. Kalau orang datang ke dokter nyeri tulang belakang itu Niscaya sudah Terdapat tulang yang patah itu karena osteoporosis silent disease sehingga Enggak Terdapat keluhan,” ungkapnya.
Oleh karena itu edukasi tentang osteoporosis harus sudah dilakukan sejak Pagi terutama konsumsi makanan yang mengandung tinggi kalsium, vitamin D, dan manfaat lainnya.
“Demi anak-anak juga kita mulai mencegah osteoporosis sejak Pagi seperti dengan bermain permainan sehingga menjadi aktif jangan konsumsi junk food dari kecil,” ungkapnya.
Ketua Fragility Fracture Network (FFN) Prof Zairin Noor menjelaskan Apabila seseorang minim aktivitas akibatnya kepadatan tulangnya bermasalah. Sama seperti otot, tulang juga Bisa membesar atau mengecil.
“Tapi jangan Tamat dengan Terperosok hanya terpleset ringan berakibat patah tulang. Jadi dia tulangnya itu fragile artinya mudah patah,” kata Zairin.
Harapannya Kemenkes bukan hanya memperhatikan penyakit kardiovaskular atau penyakit infeksi degeneratif tapi juga penyakit kerapuhan tulang.
Bisa dilihat bahwa Demi kondisi lansia di masa depan. Tahun 2030 Sekeliling 15% penduduk Indonesia mencapai usia 60 tahun. Jadi ini Niscaya harus memikirkan Demi osteoporosisnya.
Oleh karena itu jangan terjadi seseorang yang usia lanjut mengalami patah tulang dan Bilangan mortalitas cukup tinggi.(H-2)

