Kawah Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah kembali meletus Selasa (3/12) dengan menyemburkan lumpur setinggi 20 meter disertai Bunyi dentuman cukup keras yang mengagetkan Kaum Sekeliling.
Pemantauan Media Indonesian Selasa (3/12) ratusan Kaum dari berbagai daerah berdatangan ke Oro-oro Kesongo tang terletak di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora Kepada menyaksikan fenomena alam yang cukup langka meskipun dalam radius ratusan meter Kepada menghindari semburan lumpur berwarna hitam yang keluar dari dalam bumi.
Kawah Oro-oro Kesongo kembali meletus sebanyak enam kali pada hari ini, merupakan tontonan menarik, meskipun cukup membahayakan Kalau terlalu dekat karena selain mengeluarkan lumpur berwarna hitam, juga mengeluarkan aroma gas dan belerang yang cukup tajam.
“Kami datang dari Grobogan Tertentu Kepada Memperhatikan fenomena alam ini, meskipun hanya dari jarak yang jauh,” kata Prawoto, Kaum Purwodadi, Kabupaten Grobogan.
Semburan lumpur ke udara hingga ketinggian mencapai 20 meter, menurut Prawoto, merupakan tontonan yang menarik, karena Enggak dapat ditemui di daerah lain dan belum tentu terjadi dalam kurun waktu tertentu. “Kebetulan saya perjalanan ke Cepu, mendengar Terdapat letusan Oro-oro Kesongo langsung berbelok Kepada Memperhatikan,” imbuhnya.
Seorang Kaum setempat, Wardi,39, mengungkapkan Oro-oro Kesongo mulai meletus pada pukul 05.30 WIB. Meskipun pada sore sudah berhenti Tetapi dalam sehari ini telah meletus sebanyak enam kali dengan ketinggian semburan lumpur berkisar 10-20 meter dan radius letusan mencapai ratusan meter.
“Pagi-pagi kami kaget mendengar letusan, meskipun beberapa bulan Lewat juga meletus Tetapi Bunyi dentuman kali ini cukup besar dan aroma gas tercium hingga jarak cukup jauh dari pusat letusan,” ujarnya.
Kepala Polsek Jati Ajun Komisaris Sugiman mengatakan letusan Oro-oro Kesongo dalam beberapa hari ini Lanjut berlangsung, bahkan sejak Sabtu (30/11) Lewat sudah tiga kali meletus dan pada Selasa (3/12) pagi kembali mengeluarkan letusan sebanyak enam kali yakni pada pukul 05.00-10.25 WIB.
Posisi Oro-oro Kesongo berada di pinggir hutan dan cukup jauh dari pemukiman, demikian Sugiman, sehingga Enggak membahayakan keselamatan penduduk, apalagi Kaum Sekeliling Posisi tersebut sudah sangat faham dengan kondisi tersebut. “Beberapa waktu Lewat pernah puluhan ternak yang sedang merumput Tewas tertimbun lumpur letusan itu,” tambahnya. (N-2)