Orangtua, Ini Kunci Komuniksi dengan Gen Z Jangan Mudah Nge-judge

Orangtua, Ini Kunci Komuniksi dengan Gen Z: Jangan Mudah Nge-judge
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Jateng Ema Rachmawati,(MI/HARYANTO)

FORUM Anak Jawa Tengah menyambangi 251 sekolah dalam ajang “Lembaga Anak Goes To School 2024. Diadakan serentak di 35 kabupaten/ kota, ajang itu bertujuan mengajak para murid baru, anti terhadap tindak perundungan, kekerasan seksual, dan berani menyuarakan isi hati.

Salah satu sekolah yang disasar, Jumat (26/7), adalah SMA Negeri 6 Semarang. Kegiatan itu dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat Sekda Jateng Ema Rachmawati, Kepala Dinas Perempuan dan Anak Jateng Retno Sudewi. Turut mendampingi, Kepala SMA Negeri 6 Semarang Dian Milasari, Ketua Lembaga Anak Jateng Dandi Resando, Staf Gender dan Pemberdayaan Remaja Unicef Indonesia Yosephine Stella.

Ema menyampaikan, salah satu jurus meminimalisasi tindak kekerasan pada anak, adalah komunikasi efektif orang tua kepada anak. Karena selama ini, gap atau celah komunikasi antargenerasi, menyebabkan anak mencari pelarian kepada pihak yang tidak bertanggung jawab.

Cek Artikel:  11 Langkah Merawat Kuku agar Sehat dan Elok

Baca juga : OCD, Kenali Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

“Saya mengajak orang tua belajar berkomunikasi dengan Generasi Z. Menjadi teman yang baik, jangan men-judge (menghakimi), namun bisa diajak sebagai teman ngobrol,” tuturnya, seusai acara.

Ema juga mengajak pihak sekolah mewujudkan tempat yang nyaman bagi siswa. Bukan hanya untuk belajar, namun juga tempat dengan orang-orang yang mampu menghargai dan mengembangkan potensi setiap siswa. Begitu pula dengan masyarakat, diharap mau menyesuaikan pola komunikasi remaja yang lahir di rentang 1997-2012.

Diungkapkan, penelitian yang dilakukan Rumah Ngilu Jiwa (RSJ) di Jateng, banyak di antara siswa atau siswi jenjang SMA sederajat mengalami gejala gangguan mental. Ini diindikasikan dengan gangguan tidur, rasa mual ketika makan, atau rasa cemas berlebihan.

Cek Artikel:  Ini Prof Rarastoeti Pratiwi, Guru Besar Baru UGM Nomort Kelebihan Ilmu Biokimia

Baca juga : Penguatan Mental Anak Bangsa Harus Menjadi Perhatian Serius Segala Pihak 

“Niscaya ini ada sesuatu di rumah yang perlu diperbaiki. Sehingga harus disediakan ruang curhat, kalau tidak dengan orang tua, bisa dengan sekolah. Kami pemerintah juga menyediakan aplikasi ‘Jogo Konco‘ yang bisa on call. Atau bisa juga ke RSJ Amino Gondohutomo, yang juga menyediakan 24 jam, bisa curhat tentang apa saja,” paparnya.

Ketua Lembaga Anak Jawa Tengah Dendi Resando mengamini hal itu. Ia menyebut, pada ajang tersebut juga diberi materi terkait bullying. Para siswa juga diberi pengetahuan soal Online Child Sexual Exploitation and Serbukse (OCSEA).

“Tujuannya untuk mengusung Jogo Konco, dan memberikan materi terkait pencegahan kekerasan seksual dan internet sehat, yang terkadang tidak diajarkan ke sekolah,” jelas Dandi

Cek Artikel:  Dukungan Lingkungan Kerja Krusial bagi Penderita Migrain

Baca juga : 24 Persen Generasi Muda Alami Masalah Kesehatan Mental

Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Semarang Wildan Maulana mengamini hal itu. Ia berharap, komunikasi yang efektif dapat mencegah kasus bunuh diri.

“Demi menjaga jiwa nyawa anak mulai dari sekarang. Intinya, harus komunikasi, agar terbangun hubungan erat agar tidak terjadi bullying,
tutupnya. 

Apabila ingin curhat secara online, bisa menghubungi via website https://dp3akb.jatengprov.go.id/jogokonco/ . Atau Layanan Konsultasi Online
Psikologi dan Psikiatri 24 jam atau KOPPi 24, yang dapat dijangkau melalui nomor 0821 3000 3400. Terdapatpula KOPI 93 ( Konsultasi Online Psikologi jam 9 pagi – jam 3 sore) dengan obrolan pesan di nomor 0821 3758 0805. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai