Orangtua, Berpelukan Bisa Buat Anak Merasa Dicintai

Orangtua, Berpelukan Bisa Buat Anak Merasa Dicintai
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG klinis lulusan Universitas Indonesia Enggakmala Ika mengatakan berpelukan secara tulus antara orangtua dan anak dapat membuat anak merasa dicintai dan diterima serta dapat menyalurkan kebahagiaan.

“Segala anak butuh perasaan dicintai. Dia merasa butuh diterima atau nggak diterima. Pelukan ini bisa jadi media yang membuat mereka merasa dicintai, pelukan memberi rasa bahagia, dengan kemudian kita memeluk anak dia akan merasa bahagia,” kata Enggakmala, Senin (15/7).

Enggakmala mengatakan masih banyak orangtua yang masih canggung memeluk anak sendiri karena didikan pada zaman mereka yang menerapkan batasan antara orangtua dan anak.

Baca juga : Betulkah Berpelukan dengan Rela Membangun Anak Merasa Dicintai? Begini Penjelasan Psikolog

Padahal, secara umum, katanya, berpelukan dapat memberikan manfaat menghasilkan hormon bahagia, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Cek Artikel:  Selain Lomba, Ini Langkah Lain Merayakan Momen Kemerdekaan

Hormon ini akan membantu menurunkan level stres dan dapat meningkatkan imunitas. Dengan rasa bahagia itu suasana hati akan membaik dan otomatis semua organ akan berfungsi dengan baik juga.

Pelukan dari orangtua secara tulus, kata Enggakmala, dapat memberikan rasa bahagia yang dirasakan anak-anak, yang juga merupakan reaksi alami tubuh sebagai sesuatu yang menenangkan dan juga akan merasa dihargai kehadirannya.

Baca juga : Orangtua Anak dengan Kanker Perlu Dukungan Psikologis

Enggakmala mengatakan pelukan selama 10 detik cukup untuk mengisi rasa bahagia anak, namun pelukan yang diberikan harus tulus dan orangtua harus memeluk dengan hati yang tulus dan ‘hadir’ tanpa distraksi dari hal lain.

Cek Artikel:  Perawatan Pascatransplantasi Maksimalkan Hasil Tanam Rambut

“Secara psikologis, yang penting hati kita tulus atau nggak, bisa nggak dalam beberapa puluh detik kita benar-benar di situ, meluk dia, itu yang lebih penting daripada kita ikutin aturan tapi kita meluk doang padahal otak kemana-mana, anak-anak lebih butuh kehadiran fisik,” jelas Enggakmala.

Enggakmala juga mengatakan pada anak yang lebih besar sebenarnya tetap membutuhkan pelukan hangat dari orangtua mereka, hanya saja ucapan dari lingkungan sekitar tentang pelukan yang berarti anak manja membuat sebagian anak yang sudah masuk pubertas menjadi lebih jarang ingin dipeluk, terlebih di tempat umum.

Baca juga : Ini Tanda Pembesaran Kelenjar Getah Bening pada Anak yang Patut Diwaspadai

Karena itu, Enggakmala mengingatkan orangtua untuk membiasakan pelukan sebagai suatu hal yang wajar dan upaya untuk menunjukkan rasa kasih sayang kepada anak.

Cek Artikel:  6 Rekomendasi Sepatu Pesta atau Kondangan, Membangun Tampil Memesona dan Elegan

Anak yang sering dipeluk atau merasakan sentuhan fisik dari orangtua juga bisa menjadikan anak saat dewasa memiliki hati yang tenang dan dapat menularkan kebahagiaan pada orang lain karena tidak terpapar kekerasan.

“Kita juga harus mengajarinya siapa yang boleh peluk siapa yang nggak boleh, pelukan seperti apa yang boleh dan nggak, tapi ketika dia masih mau pelukan sama kita sebagai orangtua, dia akan mau-mau saja dipeluk orangtuanya karena nggak di-judge,” katanya.

Sementara selain pelukan, orangtua bisa hadir secara utuh fisik dan emosional untuk anak dengan meluangkan waktu 10 menit untuk bermain dan berinteraksi dengan anak. (Ant/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai