PERKEMBANGAN teknologi, terutama internet dan perangkat digital, telah mengubah cara orang tua mendidik anak-anak mereka. Karena itu, orang tua perlu menerapkan pola asuh yang tepat kepada anak-anak mereka. Hal itu disampaikan Cornelia Agatha, seorang artis sekaligus pemerhati anak yang lama aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan edukasi pada seminar mengenai pola asuh anak di era digital.
“Anak-anak zaman sekarang tumbuh dengan teknologi di tangan mereka, dan ini membawa tantangan tersendiri bagi orang tua,” ujar Cornelia, dalam seminar sebagai rangkaian Family Gathering yang digelar DPD Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) 1987 Jawa Tengah di Gedung Oudetrap, Kota Panjang, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (18/8).
Ia menjelaskan penting memahami cara yang tepat dalam mendampingi anak-anak agar mereka dapat memanfaatkan teknologi secara positif dan tidak terjebak dalam dampak negatifnya.
Baca juga : Mengertin Ajaran Baru, Penabur Pertegas Komitmen Lahirkan Genarasi Unggul
Cornelia menekankan pendekatan dalam pola asuh anak harus disesuaikan dengan tantangan era digital, seperti penggunaan media sosial, game online, dan akses informasi yang tidak terbatas.
Orang tua perlu membekali anak dengan keterampilan literasi digital, sehingga mereka dapat menjadi pengguna teknologi yang bijak dan kritis.
Selain itu, Cornelia berbagi tips praktis dalam menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan aktivitas fisik, serta pentingnya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak.
“Komunikasi adalah kunci. Anak-anak perlu merasa didengarkan dan didukung, terutama dalam menghadapi dunia digital yang kadang bisa sangat membingungkan bagi mereka,” tambahnya.
Baca juga : Asosiasi Travel dan Penyedia QRIS Sepakat Digitalisasi Minimalisasi Fraud
Seminar ini mendapat sambutan positif dari para peserta, terutama para orang tua yang merasa mendapatkan wawasan baru tentang cara menghadapi tantangan dalam membesarkan anak di era serba digital.
Ketua Biasa IPHI 1987 Absahala Siahaan menyatakan diskusi seperti ini sangat penting untuk terus dilakukan mengingat perubahan zaman yang semakin cepat dan kompleks.
Pada sesi seminar selanjutnya, membahas materi yang sangat relevan dengan kondisi saat ini yang disampaikan pakar drone Didit, dengan tema Perkembangan Hukum dalam Teknologi Drone.
Baca juga : Periusahaan Teknologi Gelar Workshop dan Laptop AI Maveric Quantum
Absahala Siahaan menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya acara ini. Ia menegaskan acara ini bukan hanya ajang silaturahmi, tapi juga sebagai langkah awal mengadakan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi anggota serta masyarakat pada umumnya.
“Kami akan terus berupaya menghadirkan program-program yang tidak hanya mempererat hubungan antaranggota, tapi juga berkontribusi positif bagi masyarakat,” tutup Absahala.
Ketua DPD IPHI 1987 Jawa Tengah Victor Takzam menyatakan akan melaksanakan instruksi untuk menggelar edukasi serta sosialisasi terkait drone, PKPA (Pendidikan Spesifik Profesi Advokat) untuk mahasiswa yang baru lulus dan profesional, seminar tentang PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) pajak dan asuransi untuk peningkatan kemampuan anggota IPHI 1987 wilayah Jawa Tengah.
“Family Gathering IPHI 1987 ini jadi bukti nyata bahwa kebersamaan dan kolaborasi antaranggota adalah kunci keberhasilan organisasi dalam menjalankan misi. Kami harap acara ini dapat terus dilanjutkan di masa mendatang dengan program lebih inovatif dan bermanfaat,” pungkas Victor. (H-2)