
HAJATAN politik pemilihan kepala daerah (Pilkada 2024) kali ini turut menjadi perhatian Orang Rimba. Salah satu Grup masyarakat adat Bangsa terasing yang juga Terkenal dengan Julukan Bangsa Anak Dalam (SAD). Mereka umumnya tinggal di dalam dan Sekeliling hutan di Provinsi Jambi.
Sehari menjelang hari pencoblosan, mereka sudah berangsur keluar dari hutan atau dari kebun kelapa sawit tumpangan bermukim. Mereka Membangun sudung, pondok sederhana beratapkan terpal tanpa dinding, di pinggir desa, tempat TPS Pilkada Serentak berada.
Antusiasme Orang Rimba mengikuti pesta demokrasi Pilkada Serentak Tahun 2024 tersebut antara lain terlihat di pinggiran Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, di Area barat Provinsi Jambi.
Berbaur dengan masyarakat desa setempat, puluhan Orang Rimba yang sudah terdata sebagai pemilih, sepanjang pagi hingga siang Rabu (27/11), tampak bersenang hati dan sabar menunggu antrean Demi memberikan Bunyi di dalam sebuah bangunan tanpa plester yang dijadikan penyelenggaran sebagai Letak TPS 04 Bukti Suban, Air Hitam.
Melalui TPS 04 Bukit Suban, puluhan Orang Rimba asal Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) itu, memberikan Bunyi Demi memilih satu dari dua pasang calon Rajo Godong Jambi (Gubernur Jambi, Red) dan memilih satu dari lima calon Rajo Godong (Bupati) Kabupaten Sarolangun.
Beberapa Orang Rimba setempat mengaku pesta demokrasi pemilihan kepala daerah kali ini relatif lebih mudah dijalani. Berbeda jauh dengan pemilihan legislatif beberapa bulan Lampau yang Membangun mereka kesulitan Demi melakukan pencoblosan.
Seperti dikemukakan Perempuan muda bernama Nari Bungo, Orang Rimba asal TNBD. Nari menyebutkan, ia Dapat menetapkan pilihan karena surat Bunyi menyertakan gambar Persona dari calon-calon Rajo Godong yang ikut bertarung pada Pilkada Serentak di Sarolangun.
Tetapi, ketika ditanya apakah kenal calon-calon yang dipilih, Nari hanya tersenyum dan memberikan jawaban dengan kata “hopi!” yang artinya Kagak Mengerti.
Sementara menurut Orang Rimba bernama Prabung, meskipun Terdapat gambar Persona, Demi menentukan pilihan yang Betul-Betul Betul cukup sulit. Pasalnya sosialisasi mengenai latar belakang dan program dari para calon-calon Rajo Godong yang berkontestasi Kagak Tamat dengan Terang kepada kebanyakan Orang Rimba.
Akibatnya, Prabung mengakui, ia dan beberapa Penduduk Orang Rimba menentukan pilihan berdasarkan bisikan hati nurani, dan bisikan-bisikan yang didengar dari Penduduk desa yang mereka kenal.
Terlepas dari kekurangan tersebut, tetua (Tungganai) Orang Rimba setempat bernama Basemen, menyatakan menyambut positif Penyelenggaraan pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024. Menurutnya, siapapun yang bakal terpilih Bisa membawa kebaikan buat kehidupan dan penghidupan Orang Rimba di Jambi.
“Kami haropko, rajo nang kemuko memberiko perhatian unttuk kamia Orang Rimba, Tamat ke anak cucu kamia nanti,” ungkap Basemen. (Kami harapkan pimpinan terpilih memberikan perhatian Demi kami Orang Rimba, Tamat ke anak cucu kami nanti, Red).
Menurut Koordinator Divisi Komunikasi KKI Warsi Sukmareni (lembaga nonpemerintah yang selama ini aktif melakukan pendampingan ke sejumlah Grup Orang Rimba Sekeliling TNBD) pengharapan Basemen tidaklah berlebihan.
“Kami Menonton partisipasi aktif Orang Rimba dalam Pilkada tahun ini, merupakan bentuk mulai adanya kesadaran politik di kalangan komunitas ini,” ujarnya.
Sukmareni mengapresiasi langkah aparat desa yang mengundang dan melibatkan Orang Rimba dalam proses pesta demokrasi mencari calon kepala daerah. Hal itu merupakan Teladan Konkret kolaborasi positif antara pemerintah dan masyarakat dapat meningkatkan partisipasi politik masyarakat adat dalam memperkuat demokrasi di tingkat lokal.
Ia berharap, ke depannya calon kepala daerah Demi lebih aktif mendekati masyarakat Orang Rimba. Mengenalkan diri, serta menyampaikan visi dan misi dari perjuangan politik mereka.
“Keterlibatan Orang Rimba dalam pemilu bukan hanya hak. Tetapi juga bagian dari perjuangan Demi pengakuan dan keberlanjutan hak-hak mereka sebagai masyarakat adat,” tegas Sukmareni. (Z-9)