Orang Rimba Antusias Ikuti Pemilihan Calon Rajo Godong di Jambi

Orang Rimba Antusias Ikuti Pemilihan Calon “Rajo Godong” di Jambi
Ilustrasi(MI/SOLMI)

HAJATAN politik pemilihan kepala daerah kali ini turut menjadi perhatian Orang Rimba. Salah satu Grup masyarakat adat Etnis terasing — juga popular dengan Julukan Etnis Anak Dalam (SAD) — ,  yang umumnya tinggal di dalam dan Sekeliling hutan di Provinsi Jambi. 

Sehari menjelang hari pencoblosan, mereka sudah berangsur keluar dari hutan atau dari kebun kelapa sawit tumpangan bermukim. Mereka Membikin sudung –– pondok sederhana beratapkan terpal tanpa dinding — di pinggir desa, tempat TPS Pilkada Serentak berada. 

Antusiasme Orang Rimba mengikuti pesta demokrasi Pilkada Serentak Tahun 2024 tersebut antara lain terlihat di pingggiran Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten  Sarolangun, di Kawasan barat Provinsi Jambi.

Berbaur dengan masyarakat desa setempat, puluhan Orang Rimba yang sudah terdata sebagai pemilih, sepanjang pagi hingga siang Rabu (27/11), tampak bersenang hati dan sabar menunggu antrean Demi memberikan Bunyi di dalam sebuah bangunan tanpa plester yang dijadikan penyelenggaran sebagai Posisi TPS 04 Bukti Suban, Air Hitam.

Cek Artikel:  Luthfi-Taj Yasin tak Dilantik 6 Februari 2025

Melalui TPS 04 Bukit Suban, puluhan Orang Rimba asal Taman Nasional Bukit Duabelas  (TNBD) itu, memberikan Bunyi Demi memilih satu dari dua pasang calon Rajo Godong Jambi (Gubernur Jambi, Red) dan memilih satu dari lima calon Rajo  Godong (Bupati) Kabupaten Sarolangun.

Beberapa Orang Rimba setempat mengaku pesta demokrasi pemilihan kepala daerah kali ini relatif lebih mudah dijalani. Berbeda jauh dengan pemilihan legislatif beberapa bulan Lewat yang Membikin mereka kesulitan Demi melakukan pencoblosan. 

Seperti dikemukakan Perempuan muda bernama Nari Bungo, Orang Rimba  asal TNBD.  Nari menyebutkan, ia Bisa menetapkan pilihan karena surat Bunyi menyertakan gambar Paras dari calon-calon Rajo Godong yang ikut bertarung pada Pilkada Serentak di Sarolangun.

Tetapi, ketika ditanya apakah kenal calon-calon yang dipilih, Nari hanya tersenyum dan memberikan jawaban dengan kata ‘Hop!’ yang artinya Tak Mengerti.

Cek Artikel:  Calon Petahana Wajib Cuti Ketika Maju Pilkada

Sementara menurut Orang Rimba bernama Prabung, meskipun Terdapat gambar Paras, Demi menentukan pilihan yang Cocok-Cocok Cocok cukup sulit. Pasalnya sosialisasi mengenai latar belakang dan program dari para calon-calon Rajo Godong yang berkontestasi Tak Tamat dengan Jernih kepada kebanyakan Orang Rimba.

Akibatnya, Prabung mengakui, ia dan beberapa Anggota Orang Rimba menentukan pilihan berdasarkan bisikan hati nurani, dan bisikan-bisikan yang didengar dari Anggota desa yang mereka kenal.

Terlepas dari kekurangan tersebut, tetua (Tungganai) Orang Rimba setempat bernama Basemen, menyatakan menyambut positif Penyelenggaraan pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024. Menurutnya, siapapun yang bakal terpilih Bisa membawa kabaikan buat kehidupan dan penghidupan Orang Rimba di Jambi.

Kami haropko, rajo nang kemuko memberiko perhatian unttuk kamia Orang Rimba, Tamat ke anak cucu kamia nanti,” ungkap Basemen. (Kami harapkan pimpinan terpilih memberikan perhatian Demi kami Orang Rimba, Tamat ke anak cucu kami nanti, Red).

Cek Artikel:  35 Kampanye Hitam di Medsos Dilaporkan ke Bawaslu Jateng

Menurut Koordinator Divisi Komunikasi KKI Warsi Sukmareni – lembaga nonpemerintah yang selama ini aktif melakukan pendampingan ke sejumlah Grup Orang Rimba Sekeliling TNBD –pengharapan Basemen tidaklah berlebihan. 

“Kami Menonton partisipasi aktif Orang Rimba dalam Pilkada tahun ini, merupakan bentuk mulai adanya kesadaran politik di kalangan komunitas ini,” ujarnya.

Sukmareni mengapresiasi langkah aparat desa yang mengundang dan melibatkan Orang Rimba dalam proses pesta demokrasi mencari calon kepala daerah. Hal itu merupakan Teladan Konkret kolaborasi positif antara pemerintah dan masyarakat dapat meningkatkan partisipasi politik masyarakat adat dalam memperkuat demokrasi di tingkat lokal. 

Ia berharap, ke depannya calon kepala daerah Demi lebih aktif mendekati masyarakat Orang Rimba. Mengenalkan diri, serta menyampaikan visi dan misi dari perjuangan politik mereka. 

“Keterlibatan Orang Rimba dalam pemilu bukan hanya hak. Tetapi juga bagian dari perjuangan Demi pengakuan dan keberlanjutan hak-hak mereka sebagai masyarakat adat,” tegas Sukmareni. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai