OPTIMALISASI Bandara Global Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, masih jadi persoalan besar di Jawa Barat. Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin kembali meminta para pelaku usaha jasa wisata memaksimalkan penggunaan BIJB Kertajati.
“Saya hanya nitip Kertajati. Bandara ini sudah berdarah-darah. Kami juga terus berjuang,” ungkapnya saat menerima peserta West Java Travel Mart 2024 di Bandung.
Ia menyebutkan penerbangan internasional dari Singapura ke Kertajati sudah dimulai, namun upaya itu perlu ditingkatkan untuk meningkatkan jumlah penumpang. Kepada itu, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) perlu turut serta memasarkan Kertajati sebagai gerbang utama pariwisata di Jabar.
Baca juga : Ahli UMY: Penerapan Ekonomi Hijau Pandai Tingkatkan Industri Pariwisata di Tanah Air
Potensi pariwisata di kawasan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan), ungkap dia, sangat besar. Kuningan dapat menjadi Ubud-nya Jawa Barat, sedangkan Cirebon berpotensi menjadi Solo-nya Jabar. Potensi ini dapat lebih optimal jika didukung akses langsung melalui Kertajati.
“Pariwisata kita besar sekali potensinya. Saya menunggu para ahli baik dari Asita maupun NHI (Politeknik Pariwisata NHI Bandung) untuk bekerja sama dan memanfaatkan momentum ini,” katanya.
Bey mengungkapkan harapannya agar Bandara Kertajati bisa segera menjadi hub penerbangan umrah nasional. Penerbangan umrah dari Kertajati bisa mulai beroperasi pada awal 2025 mengingat besarnya permintaan dari Jabar dan sekitarnya.
Baca juga : Tips Liburan ke Malaysia Cemburut Biaya Penerbangan
“Kita akan terus berusaha agar Kertajati bisa ramai dan segala upaya sudah dan akan terus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut,” pungkasnya.
West Java Travel Mart (WJTM) 2024 diikuti oleh puluhan buyer dan seller dari berbagai kota di Indonesia dan Malaysia. Ajang ini bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata Jabar serta mendorong kolaborasi antara para pelaku industri pariwisata.