[Opini] Pentingnya Toprak Buat Tim MotoGP di 2026

liputanindo.com – Seperti Kita ketahui tahun 2027 kita akan memasuki era perubahan besar besaran dari regulasi dan spesifikasi teknis MotoGP yang akan berubah dari mesin 1000cc ke mesin 850cc dengan segala rentetan perubahan turunannya seperti di pengecilan dimensi aerodinamika, menghilangkan peranti shape shifter, Tamat berubahnya pemasok ban tunggal dari Michelin ke Pirelli.

Secara Lazim MotoGP pernah Mempunyai 3 pemasok ban tunggal; mulai dari Bridgestone yang sangat Bagus performa ban depannya, Michelin yang sangat Bagus performa ban belakangnya, Tamat nanti pada era ban Pirelli yang Mempunyai beberapa Kepribadian Bridgestone serta Michelin, Tetapi Mempunyai Kepribadian deformasi yang lebih besar dibandingkan Bridgestone dan Michelin ketika ban diberikan gaya/tekanan.

Pirelli mengatakan bahwa ban MotoGP 2027 nanti Bukan akan seperti Superbike atau Moto2 yang merupakan ban produksi massal yang Pandai dibeli di toko ban sebelah. Tetapi sepertinya akan tetap merupakan ban prototipe yang hanya dipasok Spesifik Buat kelas MotoGP. Hal ini juga Buat Pandai menjaga/mengendalikan tingkat keunikan dan keekslusifitasan dari Kejuaraan itu sendiri.

Cek Artikel:  All New Honda PCX 160 MY 2021 Formal dirilis di Indonesia Mulai 30,35 Juta rupiah

Secara Lazim mungkin hanya tinggal kurang dari 1 tahun tim dan pembalap MotoGP menguji prototipe pertama ban Pirelli MotoGP di atas mesin 1000cc mereka Buat mengetahui kira-kira seperti apa jendela setup performa yang Lagi Pandai diakses oleh mereka dan di mana letak batas batas dari ban Pirelli ini. Tetapi begitu, Buat sementara ini Kami, liputanindo berspekulasi dan berasumsi bahwa Kepribadian dari kompon karet ban dan karakternya tetap akan nggak jauh dari yang Pandai dilihat dari ban Superbike. Yaaa . . soal deformasi karet ban itu sepertinya akan jadi Kepribadian signature Pirelli walaupun nanti status bannya adalah ban prototipe.

Yang terpenting sekarang adalah bagaimana pabrikan partisipan bersiap Buat menyambut ban baru ini. Di WSBK kita Mempunyai tim pabrikan Ducati, Honda, dan Yamaha karena diperkirakan basis dari Kepribadian kompon karet dan karkas akan mirip, maka spekulasinya adalah ketiga pabrikan ini Mempunyai data yang cukup masif dari Pirelli walaupun dalam platform ban produksi massal.

Cek Artikel:  Dimas Ekky Finish ke-23 di Moto2 Argentina

Tinggal memang kita harus lihat bagaimana KTM dan Aprilia bermain di sini karena keduanya Bukan Mempunyai tim pabrikan di SBK. KTM mungkin Pandai memaksimalkan data dari Moto2 yang secara Lazim mengunakan ban Superbike juga. Tetapi Aprilia? Mungkin mereka harus gercep melakukan pendekatan ke tim tim satelit Buat Pandai memperoleh akses data guna memperlajari Kepribadian dari ban brand Italia ini.

Selain itu tim dan pabrikan Pandai langsung menggunakan pembalap WSBK yang Jernih pernah merasakan langsung Kepribadian ban Pirelli. Pabrikan Pandai gunakan mereka sebagai pengembang MotoGP 850cc dan dari sinilah peran seorang Toprak Razgatlioglu cukup Krusial.

Iya, memang Ducati Corse punya Michelle Pirro, atau Honda punya Stefan-Bradl dan Yamaha punya Cal Crutchlow. Tetapi mereka tho adalah test rider dengan mindset developer, berbbeda kasusnya Kalau yang masuk pembalap yang nggak Uzur-Uzur banget, Tetapi performa dan karakternya Lagi strong Jenis contohnya Toprak Razgatlioglu.

Cek Artikel:  Air EV dan Binguo EV Mendominasi SPK Wuling

Siapa pun, pabrikan mana pun yang memperoleh pembalap Jenis Toprak (atau Nicolo Bulega, misalnya) di masa mendatang Pandai dibilang mendapatkan semacam ‘modal awal’ berbeda dan lebih masif dibandingkan pabrikan lain (apalagi dibandingkan dengan pabrikan yang Bukan Mempunyai factory team di WorldSBK) dalam hal mengerti Kepribadian dari ban Pirelli ini Demi ia bergabung menjadi starter reguler MotoGP di atas ban 17 inci Pirelli nanti.

Taufik of BuitenZorg | @liputanindo

Mungkin Anda Menyukai