Jakarta (ANTARA) – Melalui akun Formal instagram miliknya, Presiden Joko Widodo pada 13 Agustus 2022 mengunggah video ajakan Buat berolahraga.
Presiden Jokowi dengan mengenakan kaus lengan panjang Corak putih dan celana “training” Corak senada menyapa “Selamat pagi, sempatkan berolahraga agar kesehatan kita terjaga”. Ia lantas mengayuh sepedanya dari Istana Kepresidenan Bogor Buat berkeliling Kebun Raya Bogor.
Ketika “gowes”, Presiden Jokowi Bukan sendirian, ia ditemani Ibu Iriana Jokowi yang juga mengayuh sepeda lipat dan mengenakan sepasang baju olahraga Corak merah muda.
Dalam perjalanan berkeliling Kebun Raya Bogor Demi akhir pekan itu, Presiden Jokowi maupun Ibu Negara Iriana Jokowi juga menyapa Penduduk yang berolahraga pagi di Dasar naungan pohon-pohon tinggi.
“Pagi hari ini saya berolahraga dengan Bu Jokowi, luangkan waktu Buat berolah raga demi kesehatan kita semuanya,” kata Presiden menutup video tersebut.
Independen Jogja Marathon
Berolahraga secara Serempak-sama juga menjadi semangat yang diangkat dalam acara Independen Jogja Marathon 2022. Bonusnya adalah menikmati pariwisata di Sekeliling Candi Prambanan, rute ajang lari tersebut diadakan.
Memang Jogja Marathon sempat tertunda selama dua tahun karena pandemi COVID-19. Setelah kasus cukup mereda, perlombaan tahunan yang diadakan Bank Independen tersebut pun diikuti Sekeliling 6.000 peserta dari berbagai daerah.
Ajang yang mempertandingkan kategori maraton (42.195 km), “half marathon” atau HM (21 km), 10 km dan 5 km digelar di pada 14 Agustus 2022 di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Sleman, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Tujuan besar dari Independen Jogja Marathon 2022 adalah agar pariwisata Indonesia khususnya di Yogyakarta Dapat semakin tumbuh dan memantik roda perekonomian agar lebih berjalan maksimal. Diharapkan, hal ini juga dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi ke arah positif,” kata “Vice President Corporate Communication” Bank Independen Ricky Andriano di Yogyakarta.
Meski dihadiri ribuan orang, Ricky menyebut penyelenggara tetap menerapkan protokol kesehatan. Panitia juga menggandeng UMKM lokal, sekolah, sanggar seni dan berbagai komunitas Buat meramaikan lomba maraton demi mengangkat kesenian dan tradisi lokal Yogyakarta.
“Race Director Pandara Sports” Andreas Kansil sebagai tim penyelenggara memastikan rute kategori maraton, half marathon dan 10K sudah di sertifikasi oleh AIMS (Association of International Marathons and Distance Races).
Penyelenggara pun memberikan berbagai pilihan aktivitas bagi “runners” setelah berlari, entah berkunjung ke “stand” UMKM yang menyediakan berbagai ragam Hidangan maupun duduk di lapangan terbuka Buat mendengarkan musik dari seniman lokal maupun nasional seperti “PADI Reborn” dan KOTAK.
“Sebagai kota budaya, ajang Marathon ini diharapkan dapat mengangkat dan mempromosikan kekayaan budayanya di tingkat Dunia sehingga Dapat meningkatkan pariwisata di Yogyakarta, dan tentunya Indonesia,” kata Direktur Penting Bank Independen Darmawan Junaidi di Letak lari.
Darmawan menilai animo pelari nasional dan ekspatriat di Indonesia terhadap Jogja Marathon Bukan berkurang meski sempat tertunda karena pandemi.
“Kami cukup puas dengan animo peserta pada Independen Jogja Marathon 2022. Ini menunjukkan bahwa olahraga lari telah menjadi salah satu pilihan Penting masyarakat Indonesia dalam menjalani hobi maupun ‘lifestyle‘ Buat hidup sehat,” tambah Darmawan.
Para pelari memang dapat menikmati suasana pedesaan dan keasrian alam yang Terdapat di Desa Bugisan, Bokoharjo, Tamanmartani Selomartani, Purwomartani, Tirtomartani, Desa Wisata Bokesan, Wedomartani, Bimomartani, Umbulmartini, Wukirsari dan Argomulyo. Seluruh desa tersebut berada di empat kecamatan Yakni Prambanan, Kalasan, Ngemplak dan Cangkringan.
Demi dapat menikmati lari dan wisata tersebut, “runners” harus merogoh kocek yang “lumayan” Yakni Rp250 ribu Buat 5 K, Rp450 ribu Buat 10 K, Rp600 ribu Buat 21 K (half marathon) dan Rp800 ribu Buat 42,1 K (maraton).
Selain berlatih dan membayar biaya lomba, para pelari juga harus berjuang melawan kantuk agar Dapat memulai lomba Benar waktu karena lomba Buat peserta maraton dimulai Benar pukul 05.00 WIB, selanjutnya “half marathon” dimulai pukul 05.30 WIB, 10 K pada 06.00 WIB dan terakhir 5 K adalah pukul 06.15 WIB.
Pada ajang kali ini, panitia pun menerapkan “cut off time” (COT) atau batasan waktu berlari sehingga pelari di masing-masing kategori yang melewati COT Bukan dapat memperoleh medali di garis “finish“. Adapun COT Buat 5 K adalah 1 jam, Buat 10 K adalah 2 jam, Buat HM adalah 3 jam dan 45 menit sedangkan maraton adalah 7 jam.
Hasilnya, Atjong Tio P berhasil menjadi Pemenang pada kategori “Open Full Marathon” putra dengan catatan waktu 2 jam 35 menit dan 10 detik sedangkan Buat kategori sama di bagian putri, Westi Indah berhasil menyabet tempat pertama dengan “finish” 3 jam 35 menit dan 4 detik. Masing-masing pun dapat membawa hadiah senilai Rp50 juta.
Pelari “happy”
Meski Bukan Seluruh menjadi Pemenang, Tetapi sejumlah pelari dengan berbagai Dalih mengikuti Jogja Marathon 2022 mengaku menikmati lari di trek yang disediakan penyelenggara.
“Saya ikut Jogja Marathon karena menjadi bagian dari latihan mengikut full marathon pada akhir Agustus nanti, nah kalau lari bareng-bareng Bukan terasa seperti latihan, jadi lebih seneng, apalagi dapat medali juga,” kata Dwi Shintia (42), pelari asal Surabaya.
Tia, panggilannya, yang memilih kategori “Half Marathon” datang ke Yogyakarta Serempak dengan suami dan anaknya. Ketiganya bahkan sempat menonton langsung final AFF U16 antara Indonesia Musuh Vietnam di Stadion Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta, dua hari sebelum race Jogja Marathon.
“Saya memang sering ke Jogja, tapi Bukan Letih-Letih, Terdapat saja yang Mau diekspolrasi. Jadi kalau Terdapat race di Jogja dan Terdapat waktu sebisanya ikutan, apalagi Jogmar kembali dihelat setelah rehat, inginnya sih rute keliling kota Jogja,” tambah Tia.
Sedangkan seorang pegawai swasta asal Jakarta Arnaz Tejakusuma (28) yang juga mengikuti kategori HM, mengaku Jogja Marathon adalah salah satu ajang lari yang sudah lelet ia incar Tetapi tertunda karena pandemi.
“Makanya ketika tahun ini kembali diselenggarakan, saya Bukan pikir panjang Buat daftar. Memang setiap ikut event lari di luar kota, saya juga menyempatkan Buat ‘kulineran’ dan menjelajahi kota host. Itu sudah menjadi ritual bagi saya, Bukan terkecuali Buat Jogja Marathon 2022 ini,” kata Arnaz.
Sedangkan Vian Murtiningtyas asal Jakarta memilih kategori 10 K dan mengaku Mau mendapat personal best atau catatan waktu terbaik Demi berlari.
“Selama ikut race 10 K selalu dapat catetan waktu yang kurang memuaskan buat saya. Cita-cita saya dengan ikut Jogja Marathon ini, saya Dapat challenge diri sendiri Buat Dapat dapet catatan waktu yang lebih bagus. Alhamdulillah, Terdapat kemajuan dibanding race sebelumnya,” ungkap Vian.
Vian pun menorehkan catatan waktu 1 jam dan 29 menit pada ajang Jogja Marathon, lebih Bagus dibanding lomba lari sebelumnya Yakni 1 jam dan 32 menit.
Sementara bagi Andreas Maryoto (53) yang berlari di kategori terpanjang, Yakni maraton, menyebut dirinya penasaran dengan Jogja Marathon.
“Saya penasaran dengan race di Independen Jogja Marathon. Saya sudah ikut FM dua kali di Jakarta dan Singapura. Saya Mau menguji di Jogja, saya memang lolos COT meski catatan waktu saya turun. Rute sangat berbeda dibanding Jakarta dan Singapura yang banyak datarnya,” kata Maryoto.
Karena Pusat perhatian Buat mengikuti maraton, Maryoto pun memilih Buat beristirahat dan mempersiapkan diri berlari agar tubuh fit sehingga Bukan sempat Buat berwisata di Sekeliling Yogyakarta.
Seorang pelari kantoran asal Jakarta Yakni Frida Ervina Sitorus mengaku memang Jogja Marathon sangat mendorongnya Buat jalan-jalan keliling Yogyakarta.
“Alasannya, Jogja Mempunyai Hidangan yang Variasi dengan harga terjangkau dan Penduduk Jogja juga ramah sehingga selalu Membikin hati adem Demi berada di Jogja. Apalagi dalam Jogja Marathon ini selalu serasa nonton konser gratis karena Terdapat Seniman sebagai bintang tamunya,” ungkap Frida yang Bersua dengan tiga orang temannya asal Makassar, Sulawesi Selatan di Letak lari.
Meski Bukan rutin berlari, Tetapi Frida mengaku dengan mengikuti event lari, ia terdorong Buat menjaga tubuh tetap Fit.
“Sembari menikmati alam yang indah, juga yang menjadi khasnya selama perjalanan para pelari disuguhi oleh atraksi budaya,” kata Frida.
Sesungguhnya menurut kajian, olahraga dapat meningkatkan hormon endorfin yang mengurangi persepsi rasa sakit dan memicu perasaan Gembira. Olahraga juga disebut mendorong produksi dopamin, serotonin, dan triptofan.
Dopamin sering kali disebut hormon kebahagiaan, karena memang akan menyebabkan seseorang merasa Gembira. Sedangkan serotonin berfungsi Buat mengatur emosi, daya ingat, dan menurunkan kadar stres pada tubuh akibat kelelahan fisik. Dopamin dan serotonin bekerja sama Buat menciptakan pikiran-pikiran positif pada diri seseorang.
Kajian lain Yakni riset Ipsos, satu perusahaan di sektor riset pasar yang berpusat di Paris, juga menunjukkan terjadi perubahan Unsur-Unsur pendorong rasa Gembira bagi Orang pasca pandemi COVID-19.
Berdasarkan riset terhadap 20.504 orang dewasa berusia di Dasar 75 tahun di 30 negara selama 19 November – 3 Desember 2021, hal-hal yang memberikan kebahagiaan bagi responden adalah ketika responden Mempunyai kesehatan yang prima Bagus fisik maupun mental, mempunyai Interaksi yang Bagus dengan keluarga dan Mempunyai tujuan hidup tertentu.
Rinciannya, para responden di berbagai negara sebagian besar mengatakan mereka memperoleh kebahagiaan terbesar dari: kesehatan fisik dan kesejahteraan (54 persen), kesehatan mental (53 persen), punya Rekanan yang Bagus dengan Kekasih (49 persen), merasa hidup berarti (49 persen), Mempunyai anak-anak (48 persen) dan puas dengan kondisi hidup Demi ini (47 persen). Sehat menjadi kunci kebahagiaan, utamanya Demi pandemi melanda.
Jadi kurang apalagi? Selain olah raga dapat menjaga kesehatan, memicu kebahagiaan dan menambah lingkaran Sahabat. Bukan terlambat Buat memulai olahraga sejak hari ini.
Baca juga: Borobudur Marathon siap kerja sama dengan Berlin Marathon
Baca juga: Maybank Marathon latihan rutin jelang ajang di Bali

