Liputanindo.id – Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meminta bobotoh jangan Tengah menimbulkan gangguan pada kendaraan dengan plat B atau nomor polisi lainnya.
Hal itu, kata Bey, demi menunjukkan bahwa pendukung klub sepak bola Persib Bandung Bisa menjaga ketertiban Jika Mempunyai jumlah yang sangat besar.
“Jangan ganggu Tengah, tunjukkan bahwa kita bobotoh yang sangat tertib dan Bagus. Kagak hanya jumlah, tapi kita juga menjaga keamanan, kita Kagak perlu merusak Tengah,” kata Bey dalam perayaan Juara Persib di Gedung Sate Bandung dikutip dari Antara, Minggu (2/6/2024).
Bey meminta perayaan Juara yang diwarnai dengan kemeriahan, rasa haru, bahkan tak sedikit yang menitikkan air mata Demi pawai Juara, Kagak dinodai oleh pengerusakan dan perilaku Kagak dewasa dari suporter.
“Minta Ampun di jalan sangat Sempit karena pawai, tapi kami minta tetap tertib dan jangan Terdapat keributan, dan mudah-mudahan kita Bisa menjaga suasana agar tetap Bagus dan selamat kepada Persib yang telah meraih Juara,” ujarnya.
Diketahui, insiden pengerusakan mobil plat B Punya Penduduk, diduga dilakukan oleh sejumlah oknum suporter Persib di Bandung, Jawa Barat, dengan korban membagikan kondisi mobil miliknya yang dirusak oleh para pelaku.
Korban bernama Elvira Listiana lewat unggahan video di akun Instagram miliknya yang memperlihatkan kaca mobilnya yang pecah akibat ulah suporter.
Parahnya Tengah, di dalam mobil Malang itu terdapat dua anak kecil. Dari video terlihat Paras panik kedua anak kecil akibat ulah tak bertanggungjawab oknum suporter.
“Lihat nih dipecahin (kaca mobil). Anak saya Tengah tidur, ketakutan dua-duanya. Bobotoh tolong diviralin. Lihat mobil saya hancur gara-gara bobotoh. Biarin gw viralin. Mana bobotoh tadi,” kata korban dengan nada penuh emosi.
Korban memberikan kronologis bahwa insiden itu berawal Demi ia Serempak suami dan kedua anaknya pulang dari Bandung menuju Padalarang, Jawa Barat.
Di tengah perjalanan, sejumlah oknum suporter melakukan tindakan provokatif karena mengetahui mobil miliknya plat B. Tetapi kata korban, sang suami Kagak mempedulikan hal itu.
Ditegaskan korban bahwa ia dan suami sendiri merupakan Penduduk Jawa Barat yang kebetulan Mempunyai mobil dengan plat B.
Dilanjutkan korban, sejumlah oknum suporter Lanjut berteriak dan melakukan tindakan provokasi terhadap ia dan keluarganya. Bahkan menurut korban, salah satu pelaku tampak membawa besi panjang.
Korban dan kedua anaknya menjerit histeris, ketakutan Demi pelaku mulai menyerang mobil mereka.
“Lewat mereka menghampiri mobil kami Sembari Lanjut berteriak “plat B” dan di antara mereka Terdapat yang bawa besi panjang. Saya dari dalam mobil sudah panik dan teriak, kami juga orang bandung, tolong Terdapat anak kecil di dalam mobil,” ucap korban.
Korban menyalakan lampu di dalam mobil agar pelaku menghentikan serangan karena Terdapat dua anak kecil. Tetapi hal itu tak Membikin para pelaku berhenti.
“Tetapi itu Kagak Membikin mereka menghentikan amarah mereka. Kaca mobil saya dipecahkan dengan besi panjang yang notabenenya Terdapat anak saya yang besar dan kecil di Dasar kaca tersebut,” ujar korban.
Akibat pukulan dari besi panjang ke arah kaca mobil bagian tengah, dua anak korban tubuhnya dipenuhi kaca dan mereka menjerit ketakutan.
“Beruntungnya Terdapat salah satu dari mereka menahan agar Kagak menghakimi kami sehingga kami Bisa Lanjut jalan. Saya gemetar, marah, panik sebagai seorang Perempuan dan ibu Menonton anak saya menangis ketakutan,” tutur Elvira.