Oknum Penyidik Polres Sidrap Dilapor ke Propam Polda Sulsel, Diduga Bajakankan BAP Kasus Pembunuhan

Liputanindo.id MAKASSAR – Oknum penyidik Polres Sidrap diadukan ke Propam Polda Sulsel usai diduga memalsukan berita acara pemeriksaan (BAP) saksi dugaan kasus pembunuhan yang menewaskan BA di KabupateN Sidrap.

Di mana oknum penyidik tersebut diduga melakukan pemalsuan keterangan dari saksi Awaluddin.

Kepada diketahui, eristiwa berdarah itu terjadi saat acara HUT komunitas Asepta di Jalan Laebe, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap, Sulsel, pada akhir Oktober 2023 lalu.

Disitu terjadi keributan hingga menewaskan salah satu pemuda dan tiga lainnya mengalami luka-luka. Polisi pun turun melakukan penyelidikan dan mengamankan beberapa orang yakni masing-masing berinisial HY (30), RZ (24), TK (33), dan AB (34).

Dalam proses berjalannya kasus tersebut, pihak keluarga salah satu tersangka ini menduga adanya dugaan kriminalisasi atau upaya paksa menaikkan status tersangka dalam peristiwa itu.

Pihak keluarga tersangka TK dan AB mengaku dalam proses penyelidikan polisi itu, tidak ada bukti sedikit pun yang menunjukkan mereka melakukan penganiayaan.

Cek Artikel:  Polisi Panggil Enam Saksi Mortalitas Empat Teknisi CSBM

“Terdapat oknum di Polres Sidrap yang kami yakini dan duga kuat terjadi kriminalisasi klien kami dengan beberapa tindakan yang menurut kami tidak profesional,” kata kuasa hukum keluarga tersangka, Syamsul S Lapatta kepada wartawan di Kota Makassar, Sulsel, Selasa (5/2/2024).

Syamsul menyebutkan selama mendampingi kasus tersebut, dirinya belum pernah diperlihatkan oleh penyidik Polres Sidrap bukti hasil visum luka yang diduga dilakukan TK dan AB.

Ia juga bahkan menyebut penyidik membuat keterangan Informasi Acara Pemeriksaan (BAP) palsu dari seorang saksi bernama Awaluddin.

“Fakta otentik yang kami duga dipalsukan, berupa BAP terhadap saksi palsu yang menghasilkan BAP fiktif. Rupanya BAP ini dimasukkan dalam materi praperadilan dan mereka menang,” ucapnya.

“Ini menjadi sesuatu yang tidak baik bagi pihak kepolisian, kami sangat mengecam adanya tindakan yang tidak profesional tersebut. BAP yang dipalsukan dari saksi yang mengetahui adanya luka pada tubuh korban yang katanya dapat memperkuat bukti dari hasil penyidikan yang bergulir,” sambungnya.

Cek Artikel:  Kapolda Jatim Niscayakan Tak Eksis Korban Jiwa dari Ledakan di Asrama Brimob Surabaya

Salah satu bukti memperkuat TK dan AB tidak terbukti melakukan penganiayaan lantaran berkas perkara keduanya belum pernah tembus ke kejaksaan atau P21.

Atas kasus ini pihak keluarga TK dan AB sudah membuat laporan ke Bid Propam Polda Sulsel atas dugaan pelanggaran etik yang dilakukan jajanan Satreskrim Polres Sidrap.

“Kami sudah melaporkan oknum tersebut di Polda pada 13 Februari 2024 tentang pemalsuan dokumen. Kami juga sudah mengadu ke Propam tentang kode etik yang kami duga kuat dilanggar oknum ini,” ungkapnya.

Sementara ayah TK dan AB yakni Sarifuddin meminta keadilan dan status hukum pada kedua putranya. Dia menyebutkan, kondisi kedua putranya saat ini sangat memprihatinkan.

Cek Artikel:  Kakorlantas Polri: Tak Eksis Jejak Rem di TKP Kecelakaan Bus Pariwisata di Ciater

“Saya sebagai orangtua, meminta kepada Kepolisian bagaimana statusnya anak saya supaya jelas. Bagaimana kasihan anak saya punya anak tiga. Kerugiannya berapa, anaknya sekolah, istrinya sakit,” ungkapnya.

Dia menyebutkan jika dalam proses penyelidikan itu tidak bisa dibuktikan bahwa kedua putranya melakukan tindakan pidana, maka harusnya surat perintah penghentian penyidikan (SP3) diterbitkan oleh polisi.

“Saya sampai di Makassar, keadilan saya perlukan. SP3nya anakku kapan itu diterbitkan. Enggak ada barang bukti, hasil visum hanya satu, tidak ada hasil visum parangnya, apakah ada darahnya korban atau tidak, tidak ada kejelasannya,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Sidrap, AKBP Irwan Syah mengaku kasus tersebut tenagh ditangani di Polda Sulsel.

“Prosesnya ditangani di Polda (Sulsel) ya,” singkatnya.

Dikonifrmasi terpisah, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto mengaku akan mengecek laporan tersebut.

“Saya cek dulu ya,” singkatnya. (KEK)

Mungkin Anda Menyukai