Liputanindo.id JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan penghimpunan Anggaran di pasar modal Indonesia telah melampaui Sasaran dengan capaian senilai Rp204,14 triliun hingga Oktober 2023.
“Penghimpunan Anggaran di pasar modal Lagi kuat tercatat Rp204,14 triliun, dengan emiten baru sebanyak 68 (perusahaan) per 27 Oktober 2023,” ujar Inarno dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK Oktober 2023 di Jakarta terpantau daring, Senin (30/10).
Baca Juga:
OJK Blokir 4.921 Rekening Bank Punya Judi Online
Dalam pipeline (antrean), Lagi terdapat sebanyak 97 pencatatan Kembali dengan perkiraan nilai indikatif senilai Rp54,48 triliun, yang diantaranya rencana Initial Public Offering (IPO) oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan.
Pada industri pengelolaan investasi, total Anggaran kelolaan atau Asset Under Management (AUM) per 25 Oktober 2023 telah mencapai senilai Rp824 24 triliun, atau turun 0,40 persen year to date (ytd).
Adapun, Demi Nilai Aktiva Rapi (NAB) reksa Anggaran mencapai senilai Rp499,5 triliun atau turun 1,33 persen month to date (mtd), dengan investor reksa Anggaran Lagi membukukan net subscription sebesar 5,18 persen (mtd) menjadi senilai Rp13,13 triliun.
Sementara itu, Demi Anggaran penggalangan dan Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) telah mencapai Rp1,02 triliun, dengan total penyelenggara yang mendapatkan izin OJK sebanyak 657 penerbit dan 164 ribu pemodal.
Dalam kesempatan ini, Inarno menjelaskan, seiring pelemahan pasar saham Mendunia, pasar saham Indonesia Tamat 27 Oktober 2023 melemah 2,61 persen (mtd) ke level 6.758, dimana September 2023 di level 6.939 dengan non resident mencatatkan outflow sebesar 6,37 triliun (mtd).
Secara year to date (ytd), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 1,34 persen (ytd), dengan non resident membukukan net sell sebesar Rp11,61 triliun, dibandingkan September 2023 net sell sebesar 5,24 triliun (ytd).’
“Beberapa sektor IHSG per Oktober 2023 Lagi menguat, diantaranya sektor infrastruktur dan healthcare,” ujar Inarno.
Dari sisi likuiditas transaksi, rata- rata nilai transaksi harian (RNTH) per Oktober 2023 turun menjadi Rp10,32 triliun (mtd) dibandingkan September 2023 yang sebesar Rp11,36 triliun, dan secara year to date (ytd) turun menjadi Rp10,47 triliun dibandingkan 11,49 triliun pada 1 Januari 2023. (HAP)
Baca Juga:
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPR Pasar Bhakti Sidoarjo