Obituari Benny Dollo: ‘Si Instruktur Galak dan Cerdas’ yang Punyai Segudang Prestasi

Liputanindo.id JAKARTA – Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya di dunia olahraga. Di mana Eks Instruktur Timnas, Benny Dollo menghembuskan nafas terakhinya di usia ke-72 pada Rabu (1/2/2023) malam. 

Diketahui, Benny Dolo meninggal dunia setelah berjuang melawan sejumlah penyakit yang dia derita sejak bertahun-tahun silam. Firman Utina menjadi orang pertama yang mengabarkan kepergian Benny Dollo. 

Baca Juga:
Shin Tae-Yong, Justin Hubner, dan Ivar Jenner Dijatuhi Denda AFC

Lewat postingannya di Instagram, Firman mengucapkan “Selamat Jalan Benny Dollo. Terimakasih untuk semuanya Om Beni Dollo,” kata Firman sembari memposting foto dia bersama Benny ketika menjuarai Copa Dji Sam Soe 2006. 

Terdapatpun Firman mempunyai hubungan ‘istimewa’ dengan pelatih yang akrab disapa Bendol itu. Bagaimana tidak, sang pelatih telah berjasa besar memperkenalkan bakat Firman ke publik, sehingga eks kapten Timnas itu bisa malang-melintang di kompetisi tanah air.

Kolaborasi keduanya berawal ketika Benny Dollo mengajak Firman bergabung di Persma Manado jelang musim 2000. Di klub tanah kelahirannya itu, Firman Utina mengawali kariernya sebagai pemain profesional karena diorbitkan sang pelatih.

Kemudian, Bendol berulang kali membawa Firman Utina membela sejumlah klub, seperti Persita Tangerang, Arena, Persija Jakarta hingga Sriwijaya FC. Tentu kehilangan sang pelatih membuat Firman sangat merasa kesedihan yang teramat mendalam.

Cek Artikel:  Merhan Karimi Nasseri Meninggal Dunia, Pria Iran yang 18 Pahamn Jadi Tunawisma di Bandara

Tangan Dingin Bendol

Pria yang memiliki nama lengkap Benny Selvianus Dollo lahir di Manado, 72 tahun silam. Dia memulai karir kepelatihan di UMS 80 pada tahun 1983. Namanya kian mencuat seiring prestasi yang dia torehkan bersama Pelita Jaya pada medio 1987-1994 pada era Salahama. 

Selama melatih Pelita Jaya, Bendol berhasil meraih tiga kali juara Salahama, serta tiga kali meraih posisi runner-up Salahama yang saat itu merupakan kasta teratas Aliansi Indonesia.

Usai membela Pelita Jaya, Bendol melanjutkan karirnya bersama Persita Tangerang selama tiga tahun (1995-1998). Dia sempat ‘pulang kampung’ untuk menukangi klubnya Persma Manado, sebelum memenuhi tugas negara untuk menjadi pelatih Indonesia tahun 2000-2001.

Setelah melatih Timnas, Bendol kembali melatih klub lamanya Persita Tangerang pada tahun 2001 hingga 2003. Di momen ini, dia berhasil membawa Laskar Cisadane menjadi runner-up Aliansi Indonesia 2002.

Benny Dollo selanjutnya melatih Arema Malang dan berhasil menjuarai Copa Indonesia atau Piala Indonesia pada 2005 dan 2006. 

Benny Dollo masih malang melintang di sepak bola tanah air dan melatih tiga tim besar di ujung karier kepelatihannya; Persija Jakarta, Kawan Kukar, dan Sriwijaya FC. Benny Dollo mengakhiri karier kepelatihannya di klub Sriwijaya FC dan menyatakan pensiun dari sepak bola Indonesia pada tahun 2016.

Cek Artikel:  Fedi Nuril Nyindir Pemerintah Tengah, Langsung Tanya ke Jokowi soal UU Cipta Kerja

Di level Timnas, Pada 2000 sampai 2001, Bendol sempat melatih skuad Garuda level U-23 dan senior. Medio 2008 sampai 2010, ia menangani timnas Indonesia. Kala itu, skuad Garuda dibawanya menjuarai Piala Kemerdekaan 2008. Dia juga menjadi pelatih Indonesia di Piala AFF 2008. Pada 2015, Benny Dollo sempat jadi pelatih sementara timnas Indonesia.

Selama berkecimpung di dunia kepelatihan, Bendol memang dikenal sebagai pelatih yang tegas, galak, tetapi juga cerdik. Dia juga memiliki citra ceplas-ceplos karena sering berbicara apa adanya.

“Om Benny bilang ke pemain, silakan kalian lihat di tribune penonton. Niscaya istri atau keluarga kalian tidak akan terlihat karena tenggelam oleh puluhan ribu penonton. Tapi, mereka tentu berdoa dan berharap kita menang. Buat mereka bangga dan bahagia. Secara pribadi, saya betul-betul tersentuh mendengar kalimat itu,” kenang Firman pada channel YouTube Ricky Nelson Coaching.

Cek Artikel:  Disebut Bakal Jadi Pengangguran Usai Ikut Demo, Andovi da Lopez Singgung Pandji Pragiwaksono

Perjuangan Tanpa Henti 

Terdapatpun, riwayat penyakit Benny Dollo diketahui telah berlangsung cukup lama. Dia sudah merasakan sakit sejak melatih Sriwijaya FC, di mana dirinya mengalami tumor usus dan harus mendapatkan perawatan intensif sejak Juli 2020 di RSUD Tangerang Selatan.

Tetapi, menurut penuturan anak kandungnya, Janne Dollo, ayahnya meninggal dunia karena sakit jantung yang membuatnya drop. “Kalau riwayat penyakit papah memang ada Parkinson tapi kemarin itu juga ada penyakit jantung, dadakan membuat Papa akhirnya drop. Kemarin sempat dibawa ke RSUD. Kemudian di ICU,” ucap Jane Dollo di rumah duka, Kamis (2/2/2023).

Demi ini, Benny Dollo masih berada di rumah duka Komplek Pamulang Permai 1, Blok B5 Nomor 13, Jalan Permai Raya 8 RT 4 RW 12 Ciputat, Tangerang Selatan. 

Tampak rumah duka pun dipenuhi dengan karangan bunga dari Ketua Lumrah PSSI, Mochamad Cemburuawan, APPI hingga beberapa klub seperti Persija Jakarta, Arema FC dan yang lainnya. Dikabarkan, mending Benny Dollo akan dimakamkan di TPU Pondok Benda, Pamulang, Sabtu (4/1/2023) pagi. 

Selamat jalan Bendol… (RMA)

 

Baca Juga:
STY Tak Risau Hasil Tanpa Gol Timnas Indonesia Musuh Tanzania

 

Mungkin Anda Menyukai