Obesitas Meningkat di Indonesia, Betulkah Body Contouring Jadi Solusi

Obesitas Meningkat di Indonesia, Benarkah Body Contouring Jadi Solusi?
Obesitas meningkat di Indonesia(Freepik)

MASALAH obesitas semakin meresahkan masyarakat Indonesia, dengan data terbaru dari WHO menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama pada wanita.

Sekeliling satu dari lima perempuan dan satu dari tujuh laki-laki diperkirakan akan menghadapi masalah obesitas, menyamai lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia.

Pada Maret 2024, Kementerian Kesehatan mencatat bahwa prevalensi obesitas pada perempuan dewasa Indonesia mencapai 16,58%, menempatkannya di peringkat 150 dari 200 negara. Sementara itu, obesitas pada laki-laki dewasa mencapai 6,53%, berada di peringkat 168 dari 200 negara.

Baca juga : Ini Krusialnya Deteksi Pagi Obesitas

Tak hanya itu, prevalensi obesitas pada anak-anak juga mengkhawatirkan, dengan 11,26% untuk anak laki-laki dan 10,30% untuk anak perempuan. Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia pada kelompok usia muda. Buat mengatasi masalah ini, diperlukan terapi khusus seperti Body Contouring untuk mengurangi beban obesitas yang terus meningkat setiap tahun.

Cek Artikel:  Orangtua Berperan Krusial Hindari Perundungan Anak

Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dari Klinik Istimewa DR. Indrajana Qori Haly menjelaskan bahwa Body Contouring bukan hanya sekadar prosedur kosmetik, tetapi merupakan solusi medis untuk meningkatkan kualitas hidup pasien obesitas. Mekanisme ini bertujuan untuk memperbaiki bentuk tubuh dan postur, yang pada gilirannya dapat mempermudah aktivitas sehari-hari dan menjaga kebugaran.

“Orang yang memiliki postur tubuh ideal akan mengalami manfaat kesehatan yang signifikan, dibandingkan dengan mereka yang mengalami masalah obesitas, yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti diabetes, stroke, dan masalah kardiovaskular,” ujarnya.

Baca juga : Masyarakat Indonesia Dikepung Obesitas, Tingkatkan Deteksi Pagi dan Hindari Pangan Ultraproses

Qori menekankan bahwa Body Contouring dapat berupa berbagai jenis prosedur, termasuk liposuction untuk mengurangi lemak subkutan dan abdominoplasty untuk mengencangkan otot-otot yang mengendur. Mekanisme ini tidak hanya memberikan hasil estetis, tetapi juga membawa manfaat kesehatan dengan komplikasi yang minimal, pemulihan yang cepat, dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.

Cek Artikel:  Kunjungi Festival Pasir Padi, Promosikan Budaya dan Wisata Pangkalpinang

Meskipun demikian, Qori menjelaskan bahwa prosedur ini tidak dianjurkan untuk pasien dengan komorbiditas obesitas yang serius, dan harus dipastikan bahwa pasien dalam kondisi kesehatan yang optimal sebelum menjalani Body Contouring.

“Sebelum melakukan prosedur ini, konsultasikan dengan dokter untuk menentukan apakah Anda adalah kandidat yang tepat, dan pastikan kondisi kesehatan Anda mendukung untuk menghindari risiko komplikasi,” tambahnya.

Mekanisme Body Contouring juga tidak dianjurkan untuk ibu hamil atau mereka yang berencana untuk menyusui, karena dapat mempengaruhi kemampuan menyusui di masa depan.

Dengan upaya seperti Body Contouring, diharapkan dapat memberikan solusi yang efektif bagi individu yang berjuang dengan masalah obesitas, membantu mereka mencapai postur tubuh yang lebih sehat dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Cek Artikel:  Tutorial Mengenakan Hijab Pashmina Jersey yang Mudah Kepada Pemula

 

Mungkin Anda Menyukai