Liputanindo.id – Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid menyebut, nama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menjadi calon tunggal Ketua Lazim Partai Golkar. Ia mengatakan, sejauh ini mayoritas di internal partai berlogo pohon beringin tersebut telah menyetujui Bahlil Kepada maju menggantikan Airlangga Hartarto.
“Sejauh ini iya (Bahlil calon tunggal),” kata Nusron di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Jumat (16/8/2024).
Nusron menyampaikan, kemungkinan besar proses pemilihan ketua Lazim akan berlangsung secara aklamasi.
“Sejauh ini iya,” ujarnya.
Meski demikian, Nusron membantah isu yang menyebutkan adanya arahan dari Presiden Joko Widodo dalam proses pergantian ini. Dia menegaskan bahwa Kagak Eksis Kombinasi tangan presiden.
“Enggak Eksis, enggak Eksis arahan pak presiden,” tegas Nusron.
Sebagai informasi, Airlangga Hartarto secara mendadak menyatakan mundur diri dari posisi ketua Lazim Partai Golkar pada Minggu (11/8). Alasannya karena urusan pribadi.
Menyusul hal tersebut, sosok Bahlil Lahadalia disebut-sebut bakal menggantikan posisi Airlangga. Bahkan, politisi senior Partai Golkar Idrus Marham secara terang-terangan mendukung Bahlil Lahadalia. Menurutnya, Bahlil memenuhi syarat memimpin partai berlambang pohon beringin.
Hal itu sekaligus menjawab tudingan sejumlah pihak menolak sosok Bahlil, dengan Dalih tak memenuhi syarat maju sebagai ketua Lazim.
“Sudah mulai juga, sudah mulai menolak Eksis pernyataan mengatakan Bahlil Kagak memenuhi syarat,” kata Idrus di kawasan Matraman, Jakarta, Selasa (13/8).
“Ya Kerabat Bahlil adalah memenuhi syarat,” tegasnya.
Dia menjelaskan, pada Demi kepmimpinan Aburizal Bakrie, Bahlil pernah menjabat sebagai bendahara DPD Golkar Papua. Hal itu dibuktikannya dengan menunjukan surat keputusan (SK) kepengurusan Partai Golkar.
Dengan begitu, menurutnya Bahlil memenuhi syarat yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar, bahwa syarat menjadi ketua Lazim harus pernah menjadi pengurus DPP satu periode atau pengurus DPD I Partai Golkar.
“Di dalam AD/ART kan sudah Jernih bahwa salah satu syarat mutlak harus dipenuhi adalah Kepada menjadi calon ketua Lazim adalah pernah menjadi pengurus DPP satu periode atau organisasi pendiri, atau pengurus satu tingkat di bawahnya Merukapan DPD I Partai Golkar di mana pun dia,” paparnya.
Lebih lanjut, dia juga mengklaim bahwa Bahlil sudah mengantongi dukungan dari 30 DPD yang menghendakinya jadi ketua Lazim Partai Golkar. Hanya Eksis beberapa daerah yang belum menyatakan dukungan.
“Saya punya keyakinan itu, jadi kalau sudah kaya gini, bahkan pikirannya bagus Kepada menjadi ketua Lazim,” kata Idrus.