November, Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaga

Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan pada 27 November 2019 menilai stabilitas sektor jasa keuangan dalam kondisi terjaga dengan intermediasi sektor jasa keuangan tetap tumbuh positif. Profil risiko industri jasa keuangan juga terpantau manageable di tengah perlambatan ekonomi Dunia.

Pada bulan Oktober 2019, yield SBN mengalami penguatan yang disertai Aliran Biaya investor nonresiden. Sementara itu, Tamat dengan akhir Oktober, pasar saham mengalami penguatan yang ditopang oleh investor domestik. Tetapi demikian dengan meningkatnya sentimen Dunia di akhir minggu ke-3 November 2019, IHSG mencatatkan penurunan tipis meskipun investor nonresiden mencatatkan net buy secara year to date.

Secara Lumrah, kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan data Oktober 2019 Tetap sejalan dengan perkembangan yang terjadi di perekonomian domestik. Kredit perbankan mencatatkan pertumbuhan positif ditopang kredit investasi yang tetap tumbuh double digit. Piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan juga Tetap tumbuh Konsisten. Pertumbuhan positif juga tercermin pada penghimpunan Biaya pihak ketiga dan nilai investasi Biaya pensiun. Tamat dengan 26 November 2019, penghimpunan Biaya melalui pasar modal telah mencapai Rp155 triliun. Adapun jumlah emiten baru pada periode tersebut sebanyak 48 perusahaan.

Cek Artikel:  Prokes Ketat dan Vaksinasi Kunci Kesuksesan PON XX Papua

Di tengah pertumbuhan intermediasi lembaga jasa keuangan (LJK), profil risiko LJK per Oktober Tetap terkendali. Hal ini tercermin dari rasio NPL yang Tetap jauh di Rendah threshold. Rasio NPF bahkan mencatatkan penurunan dari bulan sebelumnya. Likuiditas dan permodalan perbankan berada pada level yang memadai. Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan rasio alat likuid/non-core deposit jauh di atas threshold. Permodalan lembaga jasa keuangan terjaga Konsisten pada level yang tinggi tercermin dari Capital Adequacy Ratio perbankan, Gearing Ratio, Risk-Based Capital industri asuransi jiwa dan asuransi Lumrah jauh di atas ambang batas ketentuan.

 

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2019, indeks literasi dan inklusi keuangan nasional telah Melewati Sasaran, Merukapan masing-masing sebesar 38,03% (Sasaran 35%) dan 76,19% (Sasaran 75%). Kenaikan indeks literasi dan inklusi keuangan juga terjadi Kalau dilihat berdasarkan strata Kawasan  (kota dan desa) dan gender.

 

Cek Artikel:  Manfaatkan Fulus THR untuk Berinvestasi

Mungkin Anda Menyukai