Nottingham Forest Ajukan Banding Soal Hukuman Pengurangan Poin

Liputanindo.id NOTTINGHAM – Klub Perserikatan Iuran pertanggunganer Inggris, Nottingham Forest mengajukan banding terhadap pengurangan empat poin yang mereka dapatkan karena dianggap melanggar peraturan-peraturan keuangan Perserikatan Inggris, pada Senin setempat.

“Nottingham Forest dapat mengonfirmasi bahwa pada hari ini kami telah mengajukan banding terhadap sanksi pengurangan empat poin yang dijatuhkan oleh Komisi, terkait pelanggaran klub terhadap Peraturan-peraturan Keuntungan dan Keberlanjutan Perserikatan Inggris,” demikian pernyataan klub melalui laman resminya, Selasa (26/3/2024).


“Klub tidak akan memberikan pernyataan lebih lanjut untuk saat ini,” tambah Forest.


Pada 18 Maret, Forest dijatuhi hukuman pengurangan empat poin setelah mengakui pelanggaran mereka terhadap peraturan keuntungan dan keberlanjutan. Pelanggaran yang dilakukan Forest adalah pada ambang batas kerugian sebesar 61 juta pound, dan klub telah melampaui ambang batas tersebut.

Cek Artikel:  Puas dengan Kemenangan Timnas Indonesia Atas Vietnam, Shin Tae-yong: Hasil Kerja Keras Tim

Demi itu, Forest mengatakan mereka sangat kecewa dengan peraturan itu dan “nada” argumen pihak operator Perserikatan Inggris.

“Kami percaya bahwa level kooperasi tinggi yang dilakukan klub selama proses ini, dan yang kami konfirmasi dan rekam dalam keputusan komisi, tidak mendapat timbal-balik dari (Operator) Perserikatan Inggris,” demikian pernyataan Forest pada pekan lalu.


Mengutip dari Antara, pengurangan empat poin membuat mereka turun ke zona degradasi. Forest kini tertinggal satu poin dari tim posisi ke-17 Luton Town, dan tertinggal empat poin dari Everton.


Klub-klub strata tertinggi Inggris biasanya diizinkan merugi sebesar 105 juta pound dalam rentang waktu tiga tahun, namun kali ini dikurangi menjadi 22 juta pound per musim untuk setiap musim yang dihabiskan di divisi kedua.

Cek Artikel:  Bagnaia Mau Lebih Kompetitif di MotoGP Catalunya Spanyol


Forest berhasil promosi ke divisi teratas pada Mei 2022 setelah absen selama 23 tahun. Dengan demikian dua musim dari penilaian periode tiga musim mereka adalah sebagai klub Championship atau divisi kedua.


Forest merupakan tim strata tertinggi Inggris yang dihukum karena pelanggaran peraturan keuntungan dan keberlanjutan pada musim ini. Sebelumnya Everton dihantam penalti sepuluh poin pada November, yang kemudian dikurangi menjadi enam poin setelah melakukan banding.


Klub itu melakukan pembelaan dengan mengungkit penjualan Brennan Johnson ke Tottenham Hotspur pada 1 September 2023, namun kesepakatan itu baru terjadi setelah tenggat waktu peraturan keuntungan dan keberlanjutan pada 30 Juni.

Operator Perserikatan sebelumnya mengatakan semua proses banding seharusnya selesai paling lambar sebelum 24 Mei. Rontok itu merupakan hari kelima setelah pertandingan terakhir dalam semusim.

Cek Artikel:  Fadil Imran Terpilih Sebagai Ketum PP PBSI 2024-2028


Dengan proses hukum yang dijatuhkan kepada Everton dan banding yang diajukan Forest, maka tim-tim yang terdegradasi dari Perserikatan Inggris musim ini kemungkinan akan diputuskan melalui persidangan setelah musim benar-benar telah usai. (IRN)

Mungkin Anda Menyukai