
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Tangerang mencatat penurunan Indeks Nomor Kemiskinan terendah dalam tiga tahun terakhir melalui program strategis yang relevan Buat kebutuhan masyarakat, seperti bedah rumah, pelatihan tenaga kerja, hingga menggratiskan 146 sekolah swasta.
Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono di Tangerang, Minggu (8/12), mengatakan berdasarkan data BPS, Nomor kemiskinan Kota Tangerang pada 2024 tercatat 5,4%, turun dibandingkan 2023 sebesar 5,89% dan 2022 dengan Nomor 5,77%.
“Penurunan Nomor kemiskinan ini merupakan capaian yang luar Normal. Bahkan Indeks Nomor Kemiskinan per akhir tahun ini merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir,” kata Ruta Ireng.
Buat program penurunan kemiskinan, lanjut Ruta, Pemkot Tangerang hingga 2024 telah melakukan perbaikan 8.656 rumah Bukan layak huni, bidang pendidikan memberi Donasi melalui Program Tangerang Cerdas dengan sasaran pelajar SD dan SMP. Kemudian Donasi biaya Buat di 146 sekolah swasta serta bansos bagi mahasiswa di perguruan tinggi.
Program lainnya adalah pelayanan serta jaminan kesejahteraan sosial bagi masyarakat dan juga pembiayaan UMKM, kesehatan gratis serta mendukung peningkatan keterampilan dan kesempatan kerja melalui kerja sama dengan Balai Kerja Spesifik (BKK) serta melalui pembentukan TKDV.
“Program yang disediakan langsung menyentuh seluruh lapisan masyarakat dan kemudahan akses tentunya,” ujar Ruta Ireng.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang Nurdin mengatakan keberhasilan dalam penanganan kemiskinan Membangun Pemkot Tangerang menerima Biaya Insentif fiskal senilai Rp6,7 miliar dari Kementerian Keuangan, yang dimanfaatkan Buat penghapusan kemiskinan ekstrem.
Selain itu Pemkot Tangerang juga menerima Biaya alokasi Insentif fiskal kategori kinerja penurunan stunting senilai Rp 5,7 miliar, yang diberikan kepada 104 penerima yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem dan keluarga stunting.
“Donasi yang diberikan senilai Rp20 juta Buat satu keluarga yang Dapat digunakan Buat perbaikan rumah, modal usaha, sehingga menunjang kebutuhan ekonomi dari setiap keluarga penerima manfaat,” katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Yeti Rohaeti menambahkan penerima Donasi adalah masyarakat yang sudah tercatat di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
Bukan hanya itu Pemkot Tangerang juga menilai pemberian Donasi tersebut menjadi salah satu langkah intervensi penurunan Nomor kasus stunting yang efektif diselenggarakan.
“Pemkot Tangerang berharap lewat pendistribusian Donasi tersebut dapat menekan Nomor kemiskinan ekstrem sekaligus Nomor penurunan stunting di Kota Tangerang,” tandasnya. (Ant/J-2)