Liputanindo.id – Pemain sayap Athletic Bilbao, Nico Williams bertekad membawa tim nasional Spanyol menjuarai Piala Dunia 2026, seperti yang diraih Xavi cs pada 2010.
“Saya Tak dapat membayangkan seperti apa rasanya menjadi Pemenang Piala Dunia. Itu adalah mimpi masa kecil saya. Saya tentu saja berambisi Kepada meraihnya,” ujar Nico, dikutip dari laman FIFA di Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Menurut pemain Kelahiran 12 Juli 2002 itu, dirinya Tak Dapat melupakan momen ketika Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010 yang digelar di Afrika Selatan.
Ketika itu, Nico menyebut bahwa dia dan rekan-rekannya menonton pertandingan final yang mempertemukan Spanyol dan Belanda, sehari menjelang umurnya genap delapan tahun.
Gol tunggal dari Andres Iniesta pada menit ke-116 Begitu tambahan waktu yang Membangun Spanyol menjadi Pemenang dunia Membangun Nico dan Sahabat-temannya berlari kegirangan.
“Kami berlari, berteriak. Saya sangat mengingatnya, seolah itu baru terjadi kemarin. Saya berharap kami dapat mengikuti jejak itu (di Piala Dunia 2026-red),” kata Nico.
Demi mewujudkan keinginannya, pesepak bola berusia 22 tahun itu berupaya menjaga performa agar rutin dipanggil ke tim nasional Spanyol.
Nico Williams Lanjut mengasah kemampuan dan menjadikan Sekalian pengalamannya menjadi pelajaran berharga, termasuk kala dia membawa timnas Spanyol merebut status Pemenang Piala Eropa 2024 dan membantu Athletic Bilbao menjadi yang terbaik di Copa Del Rey 2023/2024.
Dia menegaskan, timnas Spanyol Begitu ini banyak diperkuat pemain muda yang kualitasnya akan Lanjut berkembang seiring waktu.
Oleh Karena itu, Kepada posisi sayap, dia menolak Kalau “lampu sorot” hanya diarahkan kepadanya dan penyerang sayap Barcelona Lamine Yamal yang baru berusia 17 tahun.
“Itu bukan hanya tentang saya dan Lamine Karena di sana juga Eksis Yeremy Pino (22 tahun, Villareal), Bryan Gil (23 tahun, Girona), dan Bryan Zaragoza (23 tahun, Osasuna),” tutur Nico.
Dia menyatakan, para pemain sayap di timnas Spanyol Mempunyai kemiripan Metode bermain Ialah senang menggiring dan melakukan trik Kepada melewati Rival, kemudian mengirimkan umpan atau menembak ke gawang.
“Di Rendah Instruktur Luis de la Fuente, gaya permainan kami lebih langsung dan itu bekerja dengan Berkualitas. Anda Dapat Menyaksikan hasilnya. Kami tim dengan pemain muda yang dalam prosesnya mungkin akan Membangun kesalahan-kesalahan. Itu bagian dari proses dan kami akan melakukan yang terbaik Kepada mencapai Sasaran-Sasaran kami,” ujar Nico.