NHS Inggris Akui 400GB Data Pasien Darah Terkena Serangan Ransomware, Pelaku dari Rusia

Liputanindo.id – Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mengonfirmasi adanya serangan siber pada data pasien yang dikelola oleh organisasi pengelola tes darah Synnovis. Serangan ransomware itu dilakukan oleh Golongan dunia maya Rusia, Qilin.

Synnovis mengatakan Nyaris 400GB informasi pribadi pasien dibobol oleh Qilin, sebuah Golongan penjahat dunia maya Rusia. Data pasien itu disebar ke situs darknet dan engancam akan memeras Doku dari Synnovis.

“Synnovis kini telah mengkonfirmasi melalui analisis awal bahwa data yang diterbitkan oleh Golongan kejahatan dunia maya telah dicuri dari beberapa sistem mereka,” kata NHS, dikutip BBC, Selasa (25/6/2024).

Meski mengakui data pasien bobol, Synnovis Kagak Mempunyai bukti bahwa Qilin telah menerbitkan data yang dicuri. Pihak Synnovis membutuhkan sedikitnya beberapa minggu Buat menelusuri Dampak yang terjadi akibat pencurian data tersebut.

Cek Artikel:  Soal WNI Tewas Tertembak di Malaysia, Kemlu RI Gerak Segera Koordinasi dengan Polisi

“Demi ini, Synnovis telah mengonfirmasi bahwa Kagak Terdapat bukti bahwa penjahat dunia maya telah menerbitkan salinan database (Sistem Manajemen Informasi Laboratorium) tempat permintaan dan hasil tes pasien disimpan, meskipun penyelidikan mereka Tetap berlangsung,” ujar NHS.

Terkait data yang berhasil dibobol, NHS mengatakan lebih dari 3.000 janji temu di rumah sakit dan dokter terganggu. Para penjahat diketahui berhasil mendapatkan data yang mencakup nama pasien, Copot lahir, nomor NHS, dan deskripsi tes darah.

Selain itu, Terdapat juga spreadsheet akun bisnis yang merinci pengaturan keuangan antara rumah sakit dan layanan dokter Lazim serta Synnovis yang diambil.

Peretas ransomware menyusup ke sistem komputer perusahaan, yang digunakan oleh dua lembaga NHS di London, dan mengenkripsi informasi Krusial sehingga Membangun sistem IT Kagak Bermanfaat.

Cek Artikel:  Nekat Datang ke Israel, 140 Kaum Korea Selatan Berhasil Pulang dengan Selamat

Seperti yang sering terjadi pada penjahat dunia maya, mereka juga mengunduh sebanyak mungkin data pribadi Buat memeras lebih lanjut perusahaan tersebut agar membayar Doku tebusan dalam bentuk Bitcoin.

Kagak diketahui berapa banyak Doku yang diminta peretas dari Synnovis atau apakah perusahaan tersebut melakukan negosiasi. Tetapi faktanya Qilin telah menerbitkan sejumlah data pasien yang berhasil mereka curi.

Sementara itu, Qilin mengatakan bahwa mereka sengaja menyerang layanan Synnovis sebagai Langkah Buat menghukum Inggris karena Kagak cukup membantu dalam perang yang Kagak dijelaskan secara spesifik.

Lebih lanjut, NHS mengatakan pihaknya telah menyiapkan layanan Donasi Buat mendukung orang-orang yang terkena Dampak serangan tersebut dan akan Lanjut menyampaikan Info terkini dengan menggandeng Badan Kejahatan Nasional.

Cek Artikel:  Soal Serangan di Kursk, Ukraina Tegaskan Tak Punya Niat Ambil Alih Area: Kami Enggak Seperti Rusia

“Sistem kesehatan setempat akan Lanjut bekerja sama Buat mengelola Dampak terhadap pasien dengan sumber daya tambahan yang disediakan Buat memastikan sampel darah yang mendesak Tetap dapat diproses, sementara laboratorium kini dapat Menonton catatan sejarah pasien,” tutup NHS.

Mungkin Anda Menyukai