
MENJELANG usia ke-500 tahun Kota Jakarta, Perhimpunan Obrolan publik bertajuk Ngopi Senja: Ngobrol Pintar Seputar Jakarta diselenggarakan oleh Gerak Jakarta sebagai ruang kolaboratif lintas sektor antara pemerintah daerah, BUMD, dan masyarakat.
Bertempat di Sarana Square Building, Jakarta Selatan, Perhimpunan ini menjadi momentum reflektif dalam merumuskan arah pembangunan kota yang lebih inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Mengangkat tema “Jakarta Punya Kita – BerGERAK Membangun Kota!”, Perhimpunan ini mempertemukan para pemangku kepentingan Esensial dalam pembangunan Jakarta Buat menyatukan visi, mendorong partisipasi Anggota, serta memperkuat komitmen pembangunan jangka panjang.
Ketua Standar Gerak Jakarta, Dhini Mudiani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kekuatan pembangunan Jakarta sejatinya bertumpu pada keterlibatan Anggota.
“Perubahan kota Kagak dimulai dari atas, tapi dari Anggota. Partisipasi bukan sekadar kontribusi, tetapi panggilan Buat Serempak merawat Jakarta,” ujarnya.
Dhini menegaskan bahwa gerakan komunitas harus menjadi elemen hidup dalam proses transformasi kota, dan mendorong kolaborasi lebih aktif antara komunitas, pemerintah, dan BUMD.
Dalam sesi Obrolan, Staf Tertentu Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim, menegaskan pentingnya membangun Kepribadian kota sebagai bagian dari transformasi Jakarta menuju kota Mendunia.
“Jakarta sebagai kota Mendunia bukan hanya soal infrastruktur, tetapi soal Kepribadian. Kota ini harus Pandai mendengar warganya dan menjadikan kolaborasi sebagai budaya kerja,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi multi pihak merupakan pendekatan kunci dalam meningkatkan kualitas hidup dan daya saing Jakarta di masa depan.
Pembangunan yang Berdampak dan Relevan
Direktur Esensial Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Andira Reoputra, turut menyampaikan komitmen Sarana Jaya dalam membangun Jakarta yang lebih manusiawi.
“Kami membangun bukan hanya gedung, tetapi Asa. Proyek-proyek yang kami dorong harus berdampak sosial, inklusif, dan relevan Buat masa depan Jakarta,” tegasnya.
Menurutnya, BUMD Mempunyai peran strategis dalam memastikan bahwa pembangunan kota Kagak hanya berorientasi pada fisik, Tetapi juga memberikan manfaat Konkret bagi Anggota.
Sebagai penutup, Wakil Kepala Bappeda DKI Jakarta, Deftrianov, menekankan pentingnya perencanaan yang menggabungkan pendekatan berbasis data dengan dialog publik.
“Data itu Krusial, tapi dialog lebih menentukan arah kebijakan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Merancang Jakarta masa depan harus melibatkan partisipasi Anggota,” jelasnya.
Obrolan ini dipandu oleh Achmad Zamzami sebagai moderator, yang menjaga jalannya Perhimpunan tetap Luwes, terbuka, dan substansial.
Cerminan Strategis Menuju 500 Tahun Jakarta
Perhimpunan Ngopi Senja menjadi ruang temu gagasan yang merefleksikan arah pembangunan kota di tengah tantangan sosial, lingkungan, dan teknologi.
Perumda Sarana Jaya sebagai salah satu BUMD strategis Provinsi DKI Jakarta meneguhkan peran sebagai penggerak pembangunan yang adaptif, partisipatif, dan berorientasi masa depan.
“Menjelang usia 500 tahun, Jakarta harus dibangun Kagak hanya dengan beton dan teknologi, tetapi dengan kepedulian Anggota dan kepemimpinan yang mendengar. Sinergi antar pemangku kepentingan adalah kunci,” demikian disampaikan dalam penutupan Perhimpunan oleh moderator. (Adv)

