Liputanindo.id – Nestle, perusahaan barang konsumen terbesar di dunia kedapatan menambahkan gula dan madu ke dalam susu bayi dan produk sereal yang dijual di banyak negara miskin. Intervensi ini bertentangan dengan Panduan Dunia yang bertujuan mencegah obesitas dan penyakit kronis.
Para aktivis dari Public Eye, sebuah organisasi Pengusutan Swiss, mengirimkan sampel produk makanan bayi multinasional Swiss yang dijual di Asia, Afrika, dan Amerika Latin ke laboratorium Belgia Kepada diuji.
Dari hasil pemeriksaan kemasan produk menunjukkan adanya tambahan gula berupa sukrosa atau madu pada sample Nido, merek susu formula lanjutan yang ditujukan Kepada bayi berusia satu tahun ke atas. Selain itu, produk Cerelac, sereal yang ditujukan Kepada anak-anak berusia antara enam bulan hingga dua tahun juga ditemukan kandungan serupa.
“Nestle harus mengakhiri standar ganda yang berbahaya ini dan berhenti menambahkan gula pada Seluruh produk Kepada anak di Rendah tiga tahun, di setiap belahan dunia,” kata Laurent Gaberell, Ahli pertanian dan nutrisi Public Eye, dikutip The Guardian, Selasa (23/4/2024).
Di pasar Primer Nestle di Eropa, termasuk Inggris, Bukan Eksis tambahan gula dalam susu formula Kepada anak kecil. Meskipun beberapa sereal yang ditujukan Kepada balita yang lebih Uzur mengandung tambahan gula, Bukan Eksis satu pun produk yang ditujukan Kepada bayi berusia antara enam bulan dan satu tahun.
Panduan WHO Kepada kawasan Eropa mengatakan Bukan boleh Eksis tambahan gula atau bahan pemanis dalam makanan apa pun Kepada anak di Rendah usia tiga tahun. Meskipun belum Eksis panduan yang dibuat secara Tertentu Kepada Area lain, para peneliti mengatakan Berkas Eropa tetap relevan Kepada Area lain di dunia.
Inggris merekomendasikan anak-anak di Rendah usia empat tahun Kepada menghindari makanan yang mengandung tambahan gula karena risikonya termasuk penambahan berat badan dan kerusakan gigi.
Begitu juga dengan Panduan pemerintah AS yang merekomendasikan Kepada menghindari makanan dan minuman yang mengandung tambahan gula bagi anak-anak berusia di Rendah dua tahun.
Dalam laporannya, yang ditulis bekerja sama dengan International Baby Food Action Network, Public Eye mengatakan data dari Euromonitor International, sebuah perusahaan riset pasar, mengungkapkan penjualan ritel Dunia di atas 1 miliar USD (Rp16 triliun) Kepada Cerelac. Nomor tertinggi terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, dengan 40 persen penjualan hanya terjadi di Brasil dan India.
Penelitian itu juga menunjukan sereal rasa biskuit Kepada bayi berusia enam bulan ke atas mengandung 6 gram gula tambahan Kepada setiap Bagian di Senegal dan Afrika Selatan. Sedangkan Kepada produk yang sama yang dijual di Swiss Bukan ditemukan tambahan gula.
Pengujian terhadap produk Cerelac yang dijual di India menunjukkan, rata-rata, lebih dari 2,7 gram gula tambahan Kepada setiap Bagian. Di Brasil, di mana Cerelac dikenal dengan nama Mucilon, dua dari delapan produk ditemukan Bukan mengandung tambahan gula.
Tetapi enam produk lainnya mengandung Dekat 4 gram per Bagian. Di Nigeria, satu produk yang diuji mengandung hingga 6,8 gram gula. Sementara itu, pengujian terhadap produk merek Nido, yang Mempunyai penjualan ritel di seluruh dunia lebih dari 1 miliar USD (Rp16 triliun), menunjukkan variasi kadar gula yang signifikan.
Di Filipina, produk yang ditujukan Kepada balita Bukan mengandung tambahan gula. Tetapi, di Indonesia, produk susu bayi Nido, yang dijual dengan nama Dancow, semuanya mengandung Sekeliling 2 gram gula tambahan per 100 gram produk dalam bentuk madu, atau 0,8 gram per Bagian.
“Di Meksiko, dua dari tiga produk Nido yang tersedia Kepada balita Bukan mengandung tambahan gula, Tetapi produk ketiga mengandung 1,7 gram per Bagian. Produk Nido Kinder 1+ yang dijual di Afrika Selatan, Nigeria dan Senegal semuanya mengandung Dekat 1 gram per Bagian,” kata laporan itu.
Pihak Nestle mengenai Intervensi itu mengatakan perusahaan percaya pada kualitas nutrisi produknya Kepada anak usia Awal. Nestle juga menekankan perusahaan selalu mematuhi peraturan lokal atau standar Dunia, termasuk persyaratan dan ambang batas kandungan karbohidrat yang mencakup gula, termasuk produk yang berasal dari madu.
“Kami percaya pada kualitas nutrisi produk kami Kepada anak usia Awal dan memprioritaskan penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak,” ujar perusahaan.
Perusahaan telah mengurangi jumlah total gula tambahan dalam portofolio sereal bayi sebesar 11 persen di seluruh dunia selama Sepuluh tahun terakhir, dan Lalu memformulasi ulang produk Kepada menguranginya lebih lanjut.
“Sirup sukrosa dan glukosa mulai dihapuskan dari susu pertumbuhan yang ditujukan Kepada balita di seluruh dunia,” ujar perusahaan.
Tim ERA sudah menerima pernyataan Formal dari pihak Nestle Indonesia terkait produk yang diduga mengandung tambahan gula dan madu. Pernyataan Nestle Indonesia tersebut Dapat dicek di sini.