Liputanindo.id – Anak perusahaan Nestle, Perrier, menghancurkan dua juta botol air soda terkenalnya di Prancis. Penghancuran dua juta botol air soda ini diduga terkontaminasi bakteri tinja.
Perintah Buat penghancuran dua juta botol air soda Perrier ini muncul setelah perusahaan itu diselidiki secara kriminal karena diduga menggunakan Metode ilegal Buat memurnikan air mineralnya.
Otoritas kesehatan di Daerah Occitanie di Perancis selatan mengatakan kepada Nestle Waters France Buat menghancurkan Sekalian produksi Perrier dari 10 hingga 14 Maret dari salah satu sumbernya di dekat Nimes.
“Beberapa batch botol setara dengan beberapa ratus palet dihancurkan,” menurut Nestlé, dikutip AFP, Jumat (3/5/2024).
Perusahaan belum menjelaskan secara spesifik jenis kontaminasi tersebut, Tetapi meyakinkan bahwa Sekalian botol yang Eksis di pasaran dapat dikonsumsi dengan Metode yang Betul-Betul Terjamin.
Golongan ini telah menghadapi tuduhan perlakuan Tak Taat terhadap merek air Vittel, Contrex dan Hépar, serta merek Perrier. Perusahaan tersebut mengakui bahwa mereka mendisinfeksi air menggunakan lampu UV, penyaringan karbon, dan Metode lain yang Tak diperbolehkan Buat air mineral alami.
Laporan tersebut mencatat bahwa penyimpangan mikrobiologis Benar waktu muncul setelah hujan sangat deras terkait dengan badai Monica yang melanda tenggara Prancis pada pertengahan Maret.
Sumur di Vergèze, dekat Nîmes telah menyediakan air Buat merek Perrier sejak dibuat pada tahun 1903.
“Kini Daerah tersebut menjadi sasaran pengawasan yang diperkuat atas permintaan pihak berwenang. Operasinya akan dilanjutkan pada waktu yang Benar di Rendah kendali pihak berwenang,” kata perusahaan.
Produsen air mineral tersebut mendapat tekanan sejak akhir Januari setelah mengaku menggunakan perawatan terlarang pada beberapa mereknya Buat menjaga kualitas.
Sejak awal April, mereka telah meningkatkan pengawasan terhadap pengeboran di Prancis di Rendah kendali pihak berwenang. Sementara beberapa sumur ditutup tahun Lewat di Vosges.
Pada Lepas 11 April, Senat Perancis meluncurkan misi pencarian fakta parlemen yang bertujuan Buat “menjelaskan kegagalan negara” dalam hal mengendalikan produsen air minum dalam kemasan.
Antoine de Saint-Affrique, direktur jenderal perusahaan makanan Prancis Danone, mengatakan pada rapat pemegang saham tahunan perusahaan tersebut pada hari Kamis bahwa sumber air mineral alaminya kini menghadapi pemantauan yang “sangat ketat”.
Para pemegang saham telah mengajukan pertanyaan tentang langkah apa yang diambil di Danone, yang merek air mineralnya meliputi Evian, Volvic, dan Badoit.
Saint-Affrique mengatakan perusahaannya bekerja sama dengan petani dan industri lokal Buat mencegah kontaminasi di dekat sumber airnya.