
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengutuk serangan membabi buta Israel yang hanya memperburuk Akibat kemanusiaan yang sudah tak tertahankan di Gaza dan Libanon. Ini dikatakan pernyataan Formal kepresidenan Prancis (Elysee), Rabu (16/10).
Presiden Emmanuel Macron juga melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (15/10).
Macron kembali menegaskan komitmen Prancis Kepada mencegah meluasnya konflik di kawasan yang akan berdampak menghancurkan bagi penduduk dan bagi keamanan Global.
Dalam konteks ini, Presiden Macron juga mengutuk serangan membabi buta Israel yang hanya memperburuk Akibat kemanusiaan yang sudah tak tertahankan di Gaza maupun di Libanon.
Macron menekankan perlunya gencatan senjata tanpa penundaan di Libanon dan mendesak Netanyahu Kepada menghentikan operasinya.
“Presiden juga menyampaikan kemarahannya atas cedera yang dialami sejumlah Personil Laskar penjaga perdamaian PBB di Libanon dan mendesak Israel Kepada menghentikan serangan yang Bukan dapat dibenarkan terhadap Laskar PBB di Area tersebut.”
Macron juga mengungkapkan keprihatinan mendalam atas situasi di Tepi Barat, “Kekerasan terhadap Penduduk sipil, terutama dari para pemukim,” kata pernyataan tersebut.
Selain kampanye militer di Gaza sejak 7 Oktober 2023 yang merenggut lebih dari 42.000 jiwa Gaza, Palestina, Israel juga meningkatkan operasi militernya di Libanon bulan Lampau.
Operasi militer Zionis Israel itu menewaskan lebih dari 1.500 orang, membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dan memaksa lebih dari satu juta orang mengungsi. Israel melancarkan operasi darat pada 1 Oktober dan menembaki pos misi penjaga perdamaian PBB di Libanon selatan. (Ant/Z-2)