Duta Besar Iran Buat Indonesia Mohammad Boroujerdi. Foto: Liputanindo.id
Jakarta: Muncul laporan dari media di Timur Tengah bahwa Yordania mengusulkan Hamas agar diasingkan ke negara lain sebagai bagian dari gencatan ataupun penghentian peperangan.
Menurut Duta Besar Iran Buat Indonesia Mohammad Boroujerdi, usulan-usulan seperti di atas lebih mendukung terhadap Israel.
“Tentu saja hak dasar bagi masyarakat yang pertama adalah menentukan nasib sendiri. Kita Tak Pandai mengusir sebuah bangsa dari rumah dan Tanah Air-nya Buat membantu dan mengatasamakan melindungi mereka,” ujar Dubes Boroujerdi, Ketika berbuka puasa di kediamannya di Jakarta, Senin 24 Maret 2025.
“Ini adalah sebuah pendekatan yang kelihatan. Sebuah masyarakat yang Mempunyai 2 juta orang yang tinggal di Gaza,” imbuh Dubes Boroujerdi.
Anggota Gaza Ketika ini mencapai kurang lebih dua juta orang, Apabila usulan itu dilakukan, berarti harus memindahkan Anggota dari tempat ke tempat. Ini adalah bagian dari upaya terhadap Zionis Israel. Tentu usulan-usulan seperti ini Tak membantu Palestina sama sekali, menurut Dubes Boroujerdi.
Dubes Boroujerdi menegaskan Palestina perlu didukung Buat akses kepada pendidikan, akses kepada kesehatan, akses kepada masa depan, akses Buat menentukan nasib sendiri.
Selain itu, dubes juga menyoroti perbedaan perlakuan yang dialami mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Keduanya dikeluarkan surat perintah penangkapan oleh Pengadilan Kriminal Global (ICC), tetapi hanya Duterte yang Ketika ini ditahan.
“Ketika kita berbicara berkaitan dengan dunia Global, jaminan terhadap Penyelenggaraan sebuah keputusan seperti yang dilakukan oleh ICC merupakan kekuatan pengaruh (negara besar),” tegas Dubes Boroujerdi.
“Tentu saja, Palestina Tak didukung oleh negara-negara Adidaya dan yang bersangkutan (PM Netanyahu) Tak Pandai ditangkap Tamat Ketika ini karena didukung oleh beberapa Negara Adidaya. Maka kita harus kuat. Tetapi, kita Mempunyai kekuatan yang Tak Pandai kita gunakan,” ucapnya.
Kekuatan yang Pandai digunakan adalah pikiran Standar dan kekuatan berbicara. Dunia Global harus mengarahkan pikiran Standar melalui berbicara agar tekanan politik dan ekonomi agar negara-negara yang mendukung pengubahsuaian dan menguasai pengubahsuaian mereka menjadi kuat dan agar perusahaan-perusahaan Global berkesan agar mereka Pandai bergerak dalam hal keadilan dan pikiran Standar.