Netanyahu Sesumbar bahwa Serangan Israel di Gaza Hanya Permulaan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Anadolu

Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa gelombang serangan mematikan semalam di Gaza ‘hanya permulaan’ dari tindakan Israel di Daerah Palestina.

“Hamas telah merasakan kekuatan tangan kami dalam 24 jam terakhir. Dan saya Ingin berjanji kepada Anda -,dan mereka,- ini hanyalah permulaan,” kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip Anadolu, Rabu 19 Maret 2025.

“Mulai sekarang, negosiasi hanya akan berlangsung di Rendah tembakan,” katanya, seraya menambahkan: “Tekanan militer sangat Krusial Demi pembebasan sandera tambahan”.

Serangan Selasa, sejauh ini yang terbesar sejak gencatan senjata berlaku pada Januari, menewaskan lebih dari 400 orang di seluruh Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan di Daerah yang dikuasai Hamas.

Cek Artikel:  Pesawat AS Ditembak Terperosok dalam Insiden Salah Tembak di Laut Merah

Israel berjanji Demi Maju bertempur hingga Seluruh sandera yang ditawan oleh Radikal Palestina selama serangan Oktober 2023 yang memicu perang tersebut dipulangkan.

Dari 251 sandera yang ditawan selama serangan Hamas, 58 Tetap ditahan di Gaza, termasuk 34 yang menurut militer Israel telah tewas.

Hamas, yang sejauh ini belum menanggapi secara militer, menuduh Israel berusaha memaksanya Demi “menyerah”.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara di seluruh dunia mengutuk serangan tersebut, sementara keluarga sandera Israel memohon kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Demi menghentikan kekerasan, karena khawatir akan nasib orang-orang yang mereka cintai.

Dalam pidato malamnya, Netanyahu membantah tuduhan bahwa dimulainya kembali serangan di Gaza didorong oleh masalah politik dalam negeri.

Cek Artikel:  Sejumlah Negara yang Melarang Perayaan Hari Valentine

“Saya mendengar para komentator menyebarkan kebohongan di media seolah-olah rekomendasi dan tindakan IDF (militer) didorong oleh pertimbangan politik,” kata Netanyahu.

“Mereka Bukan punya rasa malu. Mereka Bukan punya garis merah. Mereka hanya menggemakan propaganda Hamas berulang-ulang,” ucap Netanyahu.

Para pengkritik Netanyahu menuduhnya Ingin meneruskan perang demi kelangsungan politiknya sendiri, tanpa mempedulikan nyawa para sandera yang Tetap ditawan di Gaza.

Perdana menteri sejauh ini menolak membentuk komisi penyelidikan nasional atas serangan Hamas pada 7 Oktober, sementara upayanya Demi memecat seorang pejabat keamanan tinggi mengancam akan menjerumuskan Israel kembali ke dalam krisis politik yang mendalam.

Mungkin Anda Menyukai