Hamas sebut PM Israel Benjamin Netanyahu penuh kebohongan. Foto: Anadolu
Gaza: Hamas telah mengeluarkan pernyataan yang menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “berbohong kepada keluarga (tawanan) Begitu ia mengklaim bahwa opsi militer Bisa menghidupkan kembali mereka”.
“Setiap kali pendudukan mencoba menyelamatkan (tawanan) dengan paksa, mereka mengembalikan mereka dalam keadaan Tewas di peti Tewas,” kata Grup pejuang Palestina tersebut, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu 26 Maret 2026.
Hamas menambahkan bahwa melanggar gencatan senjata dan kembali berperang adalah “keputusan yang direncanakan sebelumnya” oleh Netanyahu, yang menyerah pada tekanan dari Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir.
“Netanyahu memikul tanggung jawab penuh atas kegagalan perjanjian tersebut, dan masyarakat Dunia serta Penyambung harus menekannya Kepada menghentikan Invasi dan kembali ke jalur negosiasi,” kata pernyataan tersebut.
Sementara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jenazah sedikitnya 39 orang yang tewas, termasuk satu orang yang baru saja ditemukan, telah tiba di rumah sakit di seluruh Distrik yang terkepung selama 24 jam terakhir.
Dalam pembaruan harian terbarunya, kementerian mengatakan 124 orang lainnya terluka dalam serangan Israel.
Nomor tersebut Membikin jumlah orang yang tewas sejak dimulainya perang Israel menjadi 50.183, dengan 113.828 lainnya terluka, tambahnya. Jumlah tersebut termasuk sedikitnya 830 orang tewas dan 1.787 orang terluka sejak Israel mengakhiri gencatan senjata dua bulan minggu Lewat.
Ribuan orang lainnya hilang di Rendah puing-puing bangunan yang hancur dan diduga tewas, menurut pihak berwenang di Gaza.