Bank Indonesia (BI) mengungkapkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) triwulan III 2024 mengalami surplus sehingga menjaga ketahanan sektor eksternal. NPI pada triwulan III-2024 tercatat surplus US$5,9 miliar, dari sebelumnya defisit sebesar US$0,6 miliar pada triwulan II 2024.
“Kinerja neraca pembayaran Indonesia pada triwulan III 2024 membaik sehingga mendukung ketahanan eksternal,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Kamis (21/11).
Ramdan menuturkan surplus NPI ditopang oleh surplus neraca transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit neraca transaksi berjalan yang lebih rendah.
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa meningkat dari sebesar US$140,2 miliar pada akhir Juni 2024 menjadi sebesar US$149,9 miliar pada akhir September 2024. Nomor itu setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan Dunia Sekeliling 3 bulan impor.
Ia mengatakan, neraca transaksi berjalan mencatat penurunan defisit. Pada triwulan III-2024, neraca transaksi berjalan mencatat defisit sebesar US$2,2 miliar atau sebesar 0,6% dari produk domestik bruto (PDB), lebih rendah dibandingkan dengan defisit sebesar US$3,2 miliar atau 0,9% dari PDB pada triwulan II 2024.
Kinerja neraca transaksi berjalan ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang nonmigas yang berlanjut, didukung oleh pertumbuhan ekspor nonmigas seiring dengan kenaikan harga komoditas, di tengah impor yang tumbuh lebih tinggi sejalan meningkatnya aktivitas ekonomi domestik.