MANTAN Presiden Donald Trump akan menghadapi Wakil Presiden Kamala Harris dalam Pemilu 2024 setelah Joe Biden keluar dari pencalonan pada bulan Juli Lewat.
Dengan pemilu yang Dekat dekat, kampanye difokuskan pada negara-negara medan tempur yang pada akhirnya akan menentukan hasil dan kemungkinan akan menjadi persaingan yang sangat ketat.
Penentu pemilu
Penggolongan negara bagian yang menentukan dan lembaga survei Enggak sepakat tentang negara bagian mana yang paling Krusial bagi kandidat yang akan maju dalam setiap pemilihan.
Secara Lazim, negara bagian yang menjadi penentu adalah negara tempat kedua partai besar menikmati tingkat dukungan yang sama di antara populasi pemilih. Di mana Demokrat dan Republik hanya berselisih beberapa poin persentase dalam Telaah pendapat.
Dalam pemilihan presiden ini, negara bagian yang kritis kemungkinan besar adalah Arizona, Florida, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Wisconsin, dan Pennsylvania.
Di enam dari delapan negara bagian, kecuali Florida dan North Carolina, Biden mengalahkan Trump pada 2020, itu memberinya Keistimewaan yang memungkinkannya memenangkan Gedung Putih.
Mengapa Krusial?
Negara-negara bagian yang menjadi penentu hasil pemilu Krusial karena Dekat Segala negara bagian menggunakan sistem pemenang mengambil semuanya Kepada mengalokasikan Bunyi negara bagian dalam pemilihan presiden.
Bahkan Kalau salah satu kandidat menang dengan selisih Bunyi yang sangat tipis–seperti yang terjadi di Georgia pada 2020–48 dari 50 negara bagian akan mengalokasikan Segala delegasinya kepada kandidat tersebut Kepada memberikan Bunyi di Electoral College.
Electoral College adalah badan yang pada akhirnya menentukan pemenang pemilihan presiden, dengan mewakili masing-masing negara bagian dalam pemungutan Bunyi.
Hanya di Maine dan Nebraska Bunyi dialokasikan secara lebih proporsional, dengan dua delegasi diinstruksikan Kepada memilih pemenang keseluruhan di negara bagian, dan sisanya diminta Kepada mewakili hasil di setiap distrik kongres.
Pembobotan Bunyi-Bunyi ini berarti bahwa memenangkan negara bagian yang Mempunyai Kesempatan kecil dapat berdampak Enggak proporsional pada hasil sehingga menjadi vital dalam mengamankan kursi kepresidenan.
Seperti yang dialami Hillary Clinton pada 2016, memenangkan lebih banyak Bunyi daripada kandidat lain Enggak berarti memenangkan pemilihan. Di beberapa negara bagian, Letak pemilih sama pentingnya dengan pilihan kandidat mereka.
Kekuasaan Demokrat
Kemenangan pemilu Biden pada 2020 di Arizona mengejutkan beberapa pengamat, karena negara bagian itu hanya satu kali memilih Demokrat sejak 1976.
Negara bagian tersebut telah memilih Trump pada Pemilu 2016, dan secara konsisten memilih kandidat Republik bahkan dalam pemilu yang Enggak mereka menangkan di tingkat nasional, termasuk pada 2008 dan 2012.
Georgia, negara bagian Republik yang gigih antara tahun 1996 dan 2016, memilih Kepada mengambil risiko terhadap Biden pada tahun 2020 dan memberinya kemenangan tipis yang Mau dibatalkan oleh Trump. Insiden itu sekarang menjadi subjek proses hukum negara bagian terhadap Trump dan timnya.
Di kedua negara bagian tersebut, dukungan terhadap Biden kini terlihat goyah dan dapat menimbulkan masalah baginya pada 2024.
Dibutuhkan Republik
Partai Republik harus merebut kembali daerah kekuasaan mereka sebelumnya dari Biden, dan berupaya merebut negara-negara bagian yang secara tradisional dikuasai Demokrat Kalau kandidat mereka Mempunyai Kesempatan memenangi pemilu 2024.
Sudah Eksis tanda-tanda positif bagi partai tersebut di Florida, yakni negara bagian yang pernah dianggap sebagai salah satu persaingan ketat, tetapi kini telah menjadi lebih condong ke Partai Republik.
Ron DeSantis, kandidat Istimewa GOP yang berada di posisi kedua, adalah gubernur negara bagian tersebut.
Di North Carolina, Trump menang tipis pada tahun 2020 dan kampanyenya Mau memperluas Keistimewaan itu pada tahun 2024, Kalau ia terpilih sebagai calon dari Partai Republik.
Memenangkan Pennsylvania, yang telah memilih Demokrat dalam setiap pemilihan presiden kecuali satu sejak 1992, akan menjadi Revolusi besar bagi Partai Republik pada tahun 2024. Negara bagian tersebut Enggak hanya menjadi Pusat perhatian kebijakan “Bidenomics” pemerintahan Biden, tetapi juga mencakup kota Scranton, tempat Kelahiran presiden.
Sejarah pemungutan Bunyi di Pennsylvania tercermin di Michigan, yang juga memilih Partai Republik hanya dalam satu pemilihan sejak 1992. Negara bagian ini merupakan jantung industri otomotif Amerika, dan menampung ratusan ribu pekerja kerah biru yang menjadi sasaran Biden dan Trump dalam kampanye awal mereka.
Kesempatan Harris
Ilmuwan politik mengatakan mereka memperkirakan pemilu akan berlangsung ketat, serupa dengan hasil sebagian besar pemilu abad ini.
“Kami belum pernah Menyaksikan kemenangan telak dalam pemilihan ulang seperti yang pernah terjadi pada Ronald Reagan dan Richard Nixon, atau Lyndon Johnson sejak tahun 2000,” kata Christopher Galdieri, seorang profesor politik di Saint Anselm College, kepada The Telegraph.
Ia mengatakan bahwa meskipun Harris Enggak akan Tertahan oleh usia Biden dan konotasi negatif lainnya, di negara-negara bagian yang Lagi belum Terang arah politiknya di kawasan industri Midwest, ia mungkin Enggak akan Bisa memenangkan koalisi pemilih yang sama
“Sebagai seorang Perempuan kulit hitam, dia mungkin Enggak akan menarik bagi para pemilih kelas pekerja kulit putih yang Menyaksikan Biden sebagai sosok yang secara budaya sejalan dengan mereka,” kata Galdieri.
“Saya rasa bukan berarti dia Enggak Dapat menang di sana, tetapi saya rasa Kalau dia menang di sana, itu akan terjadi dengan koalisi yang terlihat sedikit berbeda dari koalisi yang dimenangkan Biden pada 2020,” pungkasnya. (Telepgraph/Fer/P-3)
