NATO mempertimbangkan pembukaan kantor perwakilan di Asia, dengan Tokyo sebagai salah satu kandidat Esensial. (Anadolu Agency)
Tokyo: Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyoroti pentingnya peran Jepang dalam menghadapi Perluasan militer Tiongkok yang pesat. Pernyataan tersebut disampaikan selama kunjungannya ke Pangkalan Angkatan Laut Yokosuka di Pulau Honshu, pada Selasa, 8 April 2025.
“Tokyo sangat Krusial bagi kami,” tegas Rutte kepada wartawan, dikutip dari Anadolu, Selasa, 8 April 2025.
Rutte memperingatkan bahwa Tiongkok sedang membangun angkatan bersenjatanya, termasuk angkatan laut, dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Kunjungan ini menyusul kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Perkumpulan, Pete Hegseth, ke Jepang pada bulan Lampau.
Kerja sama pertahanan di Kawasan Indo-Pssifik
Rutte menjelaskan NATO berencana memperkuat kerja sama dengan Jepang dan Kawan Indo-Pasifik lainnya. Kerja sama ini difokuskan pada bidang pertahanan, kapasitas industri, dan Ciptaan teknologi, bukan melalui pertahanan kolektif di Dasar Pasal 5.
NATO disebut sedang mempertimbangkan pembukaan kantor perwakilan di Asia, dengan Tokyo sebagai salah satu kandidat Esensial. Langkah ini mendapat tentangan dari Tiongkok dan Korea Utara yang menuduh NATO berusaha membentuk “aliansi Asia.”
Respons terhadap latihan militer Tiongkok
Sekjen NATO menyatakan keprihatinan mendalam atas latihan militer Tiongkok di Sekeliling Taiwan. “Kita Tak Pandai bersikap naif terhadap perkembangan ini,” ujar Rutte, menekankan pentingnya kerja sama Dunia Demi memantau situasi.
Jepang sendiri telah meluncurkan misi Tertentu NATO di Brussels awal tahun ini. Sebagai satu-satunya Personil G7 yang bukan bagian dari NATO, Jepang dianggap memainkan peran kunci dalam stabilitas kawasan. (Muhammad Adyatma Damardjati)
Baca juga: NATO Berencana Ubah Kesiapan Militer dalam Antisipasi Ancaman
