NasDem Merapat ke KIM, Sistem Presidensial Prabowo Semakin Kuat

NasDem Merapat ke KIM, Sistem Presidensial Prabowo Semakin Kuat
Ketua Biasa Partai NasDem, Surya Paloh (kanan) bersama Prabowo Subianto di Kertanegara.(Dok. MI/Usman Iskandar)

BERGABUNGNYA Partai NasDem ke pemerintahan Prabowo-Gibran diyakini bakal menguatkan sistem presidensial ke depan. NasDem menjadi suntikan kekuatan ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang pada kontestasi Pilpres 2024 lalu mengusung Prabowo-Gibran.

“Dengan semakin kokohnya dukungan politik di parlemen, maka kekuatan sistem presidensial yang akan dijalankan oleh Prabowo sebagai presiden terpilih, akan semakin besar,” ujar Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam kepada Media Indonesia, Kamis (15/8).

Dengan bertambahnya dukungan partai politik di parlemen, Umam mengatakan pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan bakal lebih efektif menjalankan roda pemerintahan. Kendati demikian, ia mengingatkan ancaman faksionalisasi di tengah sistem multipartai.

Baca juga : Formal Gabung ke KIM, NasDem Harap bukan Jadi Beban, Tapi Meringankan

Cek Artikel:  Perlu Mahkamah EtikAtasi Kerapuhan EtikaPenyelenggara Negara

Oleh karena itu, Umam berpesan agar Prabowo-Gibran mampu mengelola koalisi besar yang mendukung mereka, baik di parlemen dan pemerintahan. Kehadiran NasDem dalam KIM, sambungnya, juga akan mengokohkan model majority-presidentialism.

“Dalam kondisi ini, perlu dipikirkan agar sistem pengawasan terhadap pemerintahan tidak boleh mati,” katanya.

“Checks and balances system adalah ruh dari demokrasi, sekaligus prasyarat bagi hadirnya tata kelola pemerintahan yang baik, efektif, transparan, dan akuntabel,” tandas Umam.

NasDem resmi bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran pada Kamis (15/8) yang ditandai lewat kunjungan Ketua Biasa Partai NasDem Surya Paloh ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan. (Z-9)

Mungkin Anda Menyukai