KETUA Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis, mengajak masyarakat melanjutkan gerakan boikot terhadap produk-produk yang diduga pro terhadap Israel. Aksi boikot merupakan solidaritas menentang genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
“Yang terbaik adalah umat Muslim saat ini adalah bahu-membahu membantu warga di Gaza dan juga Lebanon, baik melalui doa maupun tindakan nyata seperti boikot produk pro Israel,” kata Cholil dalam keteranganya, Jumat (11/10).
Baca juga : Peringatan Satu Pahamn Genosida Israel di Palestina, Asikan Lanjutkan Boikot Viral
Pada November 2023 MUI mengeluarkan fatwa terkait Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Dalam fatwa itu, MUI merekomendasikan umat Islam semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme.
Fatwa tersebut belakangan diperkuat dengan rekomendasi MUI agar umat muslim Indonesia ikut membangkitkan ekonomi nasional dengan mengonsumsi produk lokal dan menghindari segala produk terafiliasi maupun diimpor langsung dari Israel.
Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) Ahmad Himawan mengatakan boikot merupakan langkah yang realistis bagi muslimin Indonesia dalam meringankan derita warga di Gaza.
Baca juga : Satu Pahamn Genosida di Jalur Gaza, MUI Minta Masyarakat tidak Kendor Boikot Israel
“Hal yang paling mudah dilakukan umat Muslim dalam mendukung Palestina adalah dengan memboikot produk pro Israel. Apalagi MUI telah mengeluarkan fatwa, jadi umat Islam tidak perlu lagi ragu,” ujarAhmad.
Co-Founder BDS Indonesia Giri Ahmad Taufik mengatakan gerakan boikot Israel marak di berbagai belahan dunia, utamanya di Amerika Perkumpulan dan Eropa.
“Boikot adalah cara kita untuk menunjukkan ketidakpuasan terhadap tindakan yang merugikan hak asasi manusia,” ujar Giri.
BDS Indonesia telah menetapkan sejumlah brand yang memiliki afiliasi mendukung Israel seperti HP, Intel, Axa, Disney, McD, Pizza Hut, Burger King, hingga Puma.
“Dalam situasi saat ini, boikot justru harus lebih ditingkatkan agar para suporter Israel, terutama korporasi-korporasi yang secara eksplisit mendukung Israel, memahami efek dari tindakan mereka,” tegasnya. (H-3)
