Muhammadiyah Boyolali Dukung Agus Irawan-Dwi Fajar

Muhammadiyah Boyolali Dukung Agus Irawan-Dwi Fajar
Pilkada Serentak(Ilustrasi)

PASANGAN bakal calon Bupati Boyolali, Agus Irawan-Dwi Fajar Bukanwana melakukan silaturahmi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (7/9).

Kekasih yang didukung sejumlah partai, antara lain Partai NasDem, Golkar dan PKB itu mengapresiasi dukungan keluarga besar Muhammadiyah Boyolali merestui langkahnya maju bersama Dwi Fajar di Pilkada Boyolali.

“Alhamdulillah, silaturahmi saya ke keluarga besar Muhammadiyah disambut dengan hangat. Alhamdulillah, keluarga besar Muhammadiyah di Boyolali mendukung saya dan Ibu Dwi Fajar Bukanwana,” kata Agus lewat keterangan yang diterima.

Baca juga : Golkar Ajak Cucu Pendiri Muhammadiyah Bertarung di Pilkada Kota Yogyakarta, Siapa Dia?

Agus menyebut dukungan dari keluarga besar Muhammadiyah Boyolali ini akan menjadi modal untuk maju Pilkada Boyolali 2024.

Cek Artikel:  Tanggapi Putusan MK, PDIP Beri Sinyal Anies dan Ahok Masuk Radar Pilgub Jakarta

Dengan dukungan tersebut, Agus berharap Muhammadiyah juga ikut mengawal dan memberikan masukan kepadanya bersama Dwi Fajar apabila diberikan kepercayaan dan mandat untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Boyolali periode 2024-2029.

“Semoga ke depannya nanti Muhammadiyah akan kawal kita berdua di Boyolali, akan selalu memberi masukan-masukan ke saya dan Ibu Dwi Fajar saat di Boyolali. Sehingga Boyolali menjadi lebih maju, lebih nyaman dan tentunya lebih harmonis,” ujarnya.

Baca juga : Empat Parpol Dukung Petahana di Pilkada Kawanggung

Sementara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Boyolali, Ali Muhson mendukung Agus Irawan-Dwi Fajar karena memiliki visi dan misi yang sama dengan Muhammadiyah yaitu komitmen untuk melakukan perubahan di Boyolali.

Cek Artikel:  PBB Percepat Proses Penjaringan Calon Kepala Daerah

Menurut Ali, harus ada perubahan yang mendasar terkait dengan sistem pemerintahan di Boyolali seperti untuk menegakkan keadilan, proporsional dalam melayani ormas. 

“Jadi kalau ormas sebagai mitra kerja ya memang harus didudukkan yang sama, bukan salah satu ditonjolkan dibantu. Sementara, Muhammadiyah yang sebenernya besar itu seperti tidak diakui dan tidak dipertimbangkan,” tandasnya. (M-4)

Mungkin Anda Menyukai