Liputanindo.id – Selebrasi Moussa Sidibe setelah mencetak gol pertama Persis Solo ke gawang Madura United dalam lanjutan Perserikatan 1 2024/2025 di Stadion Manahan, Solo, Jumat (13/9/2024)
Liputanindo.id, SOLO — Moussa Sidibe menjadi sosok sangat penting saat Persis Solo menggulung Madura United dengan skor 4-0 dalam lanjutan Perserikatan 1 2024/2025 di Stadion Manahan, Solo, Jumat (13/9/2024) malam.
Tiga poin perdana Laskar Sambernyawa itu memberi semangat baru setelah dalam tiga laga awal tumbang dari lawan baik tandang maupun kandang.
Promosi
Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Moussa Sidibe mencetak dua gol (brace) dari di menit ke-54 dan 89, sementara dua gol lain dicetak striker Timnas Indonesia Ramadhan Sananta (menit ke-67) dan Ricardo Lima (menit ke-90).
Hasil impresif melalui gol-gol yang tercipta di babak kedua itu menandai kebangkitan Persis Solo yang tak pernah meraih poin dalam tiga pertandingan.
Kemenangan 4-0 ini sekaligus menjadi yang terbesar di Perserikatan 1 sejauh ini.
Bagi Moussa Sidibe, dwigolnya membuat namanya kini masuk dalam bursa top skor dengan raihan tiga gol dari empat pertandingan.
Catatan ini hanya kalah dari winger PSM Makassar, Nermin Haljeta yang mengemas empat gol.
Hasil ini membawa Persis Solo melompat ke posisi 12 klasemen dengan raihan tiga poin.
Sedangkan bagi Madura United, kekalahan ini menjadi kekalahan ketiga dalam empat pertandingan. Laskar Sape Kerrab kini berada di peringkat ke-17 klasemen.
Persis Solo sebenarnya memulai laga dengan baik. Tim asuhan Milomir Seslija ini menyerang dari berbagai sudut pertahanan Madura United.
Moussa Sidibe dan I Gusti Made Rendy Sanjaya Putra menjadi dua pemain yang paling sering mengancam pertahanan tim tamu di babak pertama.
Tetapi pertahanan Madura United yang menumpuk pemain di tengah tak mudah ditembus Persis Solo.
Geliat keresahan suporter mulai hadir di tribune ketika menyanyikan mereka “piye maine kok koyok ngene” di akhir babak pertama. Skor 0-0 menutup paruh laga.
Di babak kedua, Milomir Seslija mengubah permainan dengan lebih menyerang.
Ramadhan Sananta masuk menggantikan I Gusti Made Rendy Sanjaya Putra.
Hadirnya Sananta terbukti membuat pertahanan Madura United kocar-kacir.
Mereka sering terpancing untuk keluar dari kotak penalti untuk menutup pergerakan Sananta yang melebar.
Hasilnya adalah gol perdana Sidibe yang berdiri bebas tanpa pengawalan.
Segala pemain Madura United fokus dengan Karim Rossi dan Sananta di kotak penalti sehingga membuat Sidibe terbebas dari pengawalan.
Berhasil memecah kebuntuan, ganti Sananta mencatatkan namanya di papan skor.
Bermula dari serangan balik cepat di sisi kiri pertahanan tim tamu, penyerang Timnas Indonesia ini menaklukkan Wagner ‘Dida’ Agusto di tiang dekat setelah memenangi duel melawan Pedro Monteiro.
Gol ketiga Sidibe lahir di sisi yang sama dengan gol Sananta. Komunikasi yang kurang apik di lini belakang membuat Sidibe lolos dan dengan mudah menaklukkan Dida melalui sepakan mendatar di sudut kanan penjaga gawang.
Penutup pesta gol Persis Solo adalah Ricardo Lima yang mencetak gol perdananya di Perserikatan 1 musim ini, tepat beberapa saat sebelum wasit meniupkan peluit panjang.
Selepas laga, Coach Milo mengucapkan terima kasih kepada setiap elemen suporter yang hadir ke Stadion Manahan.
“Belum pernah dalam karier saya seperti kejadian ini. Kemarin ada perwakilan dari Ultras, Garis Keras, dan Pasoepati yang datang. Mereka bilang, ‘apa yang bisa kami bantu untuk menunjang performa tim?’, hari ini saya membayar kepercayaan dari teman-teman,” kata Milo dalam jumpa pers.
Ia menyebut, empat gol di babak kedua adalah hasil adaptasi taktik dari permainan Madura United yang cukup defensif.
“Coach Widodo melakukan taktik yang bagus. Tapi di babak kedua kami melakukan penyesuaian taktik dan itu berhasil. Segala gol berasal dari build-up, sama seperti saat kami latihan. Kemenangan ini tidak mudah, tetapi kuncinya adalah bermain disiplin,” tuturnya.
Instruktur Madura United, Widodo Cahyono Putro mengatakan para pemainnya sebenarnya tampil apik di babak pertama.
Tetapi anak asuhnya kehilangan fokus memasuki babak kedua sehingga bisa digelontor empat gol.
“Kami bermain bagus di babak pertama. Tetapi konsistensi itu menurun di babak kedua dan bisa dimanfaatkan oleh Persis Solo,” ucapnya.
Mantan pelatih Bali United dan Arema FC ini menambahkan, para pemainnya mudah frustasi ketika sudah kebobolan.
“Beban ini akan kami perbaiki, setelah terjadi gol para pemain kami sedikit frustasi, sehingga bermain terburu-buru untuk cepat membalas gol dan akhirnya kebobol tiga gol. Ini akan coba saya perbaiki,” ulas Widodo.