MASIH rendahnya motivasi sekolah bagi anak-anak dan rendahnya motivasi orang tua menyekolahkan anak-anaknya menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.
Hal ini ikut memengaruhi rendahnya angka partisipasi kasar (APK) di perguruan tinggi. Berdasarkan data BPS 2023, APK pendidikan tinggi di Indonesia adalah 31,45%, tertinggal dari Malaysia 43%, Thailand 49,29%, dan Singapura 91,09%.
Berkaca dari itu, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Pancasila (FPsi UP) khususnya para anggota Senat Mahasiswa dan Badan Pengawas Mahasiswa, menggelar kegiatan pengabdian bagi masyarakat Psychocare, di Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca juga : Pilkada Kota Bogor, DPP PSI Dukung Sespri Dengkiana Jokowi
Kegiatan bertema Mutiara (Motivasi dan Dukungan Orang Uzur untuk Anak Cerdas dan Berprestasi) pada 3-14 Agustus ini diikuti 29 mahasiswa FPsi UP ini dan turut didukung Dekan Fakultas Psikologi Universitas Pancasila Prof Dr Awaluddin Tjalla MPd beserta para dosen.
Ketua Kegiatan Jihan Amalia Putri menyampaikan selain melaksanakan salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat, kegiatan itu bertujuan meningkatkan mutu pendidikan anak-anak di Desa Sukaresmi.
“Tujuan lainnya adalah memberikan motivasi bagi orang tua untuk mendukung pendidikan anak-anaknya, serta memberikan dampak positif secara psikologis bagi masyarakat desa tersebut. adahal desa ini hanya berjarak 45 km dari kampus kami dan anak-anak itu relatif tidak perlu membayar biaya sekolah,” kata Jihan.
Baca juga : Pilbup Bogor, NasDem Terima Kunjungan Rudy Susmanto dari Gerindra
Buat itu, pihaknya membuat beberapa kegiatan antara lain mahasiswa memberikan pengajaran bagi anak-anak di desa tersebut, seperti materi calistung, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, IPA, dan Olahraga. “Kami juga mengenalkan hobi-hobi bermanfaat, permainan tradisional, dan memotivasi mereka tetap bersekolah agar dapat mencapai cita-cita,” ungkapnya.
Selain itu, para dosen FPsi UP turut memberikan psikoedukasi kepada guru dan orang tua di Desa Sukaresmi. Tema-tema psikoedukasi mencakup menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) efektif dan interaktif untuk siswa, pentingnya parenting untuk tumbuh kembang anak, pentingnya pendidikan sekolah bagi siswa, serta pengaruh narkotika dan minuman keras pada perkembangan anak.
Acara ini juga didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, khususnya Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, yang memberikan donasi berupa buku-buku bacaan dan peralatan sekolah. Donasi ini diberikan bagi siswa-siswa dari jenjang PAUD, SD, hingga SMP di Desa Sukaresmi.
“Selain bermanfaat bagi masyarakat desa, acara ini amat berguna bagi mahasiswa karena mendapatkan pengalaman hidup seperti harus bertahan pada kondisi lingkungan jauh dari kota, sulit mendapatkan sinyal bahkan air. Mereka juga bisa mengaplikasikan ilmu dari kampus untuk membantu warga desa Sukaresmi,” pungkas Jihan. (N-2)