MASA-masa sulit atau menantang dalam hidup tentunya pernah dialami setiap orang. Sehingga tak jarang dihadapkan pada keputusan-keputusan sulit yang perlu diambil. Hal tersebut juga dialami oleh Pengarah adegan Perempuan Tanah Air Kamila Andini. Ia bercerita bahwa momen tersebut terjadi ketika ia Mempunyai anak pertama.
”Momen di antara Saya habis lahiran anak pertama ku, jadi Saya punya role yang baru sebagai ibu, sebagai istri. Dan gak Pelan kemudian anak kedua ku lahir. (Di kala itu) sebenarnya secara filmmaking career, itu Lagi titik awal karya filmku banget. Jadi Saya baru menuju Gambar hidup panjang kedua. Jadi Ketika punya peran baru nih sebagai ibu, Saya tiba-tiba ngerasa bahwa Saya attach banget, dan suka banget sama peran baru ku itu,” katanya, Ketika konferensi pers peluncuran koleksi perhiasan See The Light kolaborasi dari Frank & Co dan Maudy Ayunda, yang digelar di The Residence Park Hyatt Jakarta, Jakarta Pusat, hari ini.
”Dan kemudian malah jadi mempertanyakan kayak Saya harus bikin Gambar hidup Tengah gak ya? Jadi karena saking punya banyak peran, dan Saya bahkan di titik itu pernah Betul-Betul kayak Saya udah jadi ibu aja, jadi Perempuan aja, gak mau bikin Gambar hidup Tengah,” lanjutnya.
Waktu pun Lanjut berlalu hingga Kamila Andini pun ditawari Kepada Membikin Gambar hidup pendek.
”Dan karena Saya mikir syutingnya Sekadar 3 hari, oke lah diambil. Tapi Saya gak mau meninggalkan anakku. Jadi di titik itu, Saya sempet pas ketika ke pasar, Lanjut Saya Menyaksikan ibu-ibu di pasar, mereka Dapat bawa anaknya ke pasar Sembari jualan. Kenapa Saya gak Dapat ya bawa anakku ke Letak, akhirnya Saya coba ngobrol sama tim, sama produserku juga, kita berdiskusi, bikin sistem produksi yang Saya Dapat bawa, actually bayiku. Akhirnya kita mencoba,” kenangnya.
”Saya nyusuin di tengah-tengah Sembari take, di antara take, jadinya punya sistem yang baru. Saya juga harus Membikin Segala tim memahami, bahwa mereka gak hanya bekerja dengan seorang Pengarah adegan, tapi dalam hal ini juga bekerja dengan seorang ibu. Saya juga harus memahami mereka, kalau itu juga menambah kesulitan-kesulitan di Letak. Tapi kemudian, hal itu bikin Saya menyadari betapa Saya sangat mencintai Gambar hidup ini. Saya inget banget rasanya hari pertama, duduk di depan monitor, ya Saya gak pernah merasakan kebahagiaan yang seperti itu. Saya merasa, Saya gak mungkin sih, gak punya rasa ini Tengah,” lanjutnya.
Mendengarkan Bunyi Hati
Awal, demikian sapaannya, merasa Segala proses yang ia lalui ketika menjalankan beberapa peran dalam waktu yang bersamaan berjalan secara organik.
”Semuanya berjalan dengan sangat organik. Dan membawaku Tiba ke sini, anak-anak Saya selalu terlibat di setiap Gambar hidup-Gambar hidup Saya,” katanya.
”Jadi rasanya Ketika kita mendengarkan diri sendiri, tiba-tiba banyak kemungkinan-kemungkinan yang baru yang terjadi juga. We make it happen,” lanjutnya.
Menurut Awal, dalam mengambil keputusan apapun, pastinya akan meninggalkan rasa bersalah.
”Mau keputusannya apapun, Saya tetap akan merasa bersalah. Kedua, Saya sangat bersyukur, Saya dikelilingi dengan support system yang luar Lumrah, suamiku, anak-anakku, bahkan ibuku, semuanya Paham bahwa pengorbanan itu worth it. Mereka tau kekuatan saya sebagai orang Perempuan, mereka tau mimpi saya juga dan meng-acknowledge itu. Menyaksikan bahwa itu worth it to reach out. Kepada direalisasikan, itu berharga banget sih, pastinya. (M-4)