Liputanindo.id – Kasus pembunuhan terhadap AH (32), pemilik warung kelontong kasus mayat dalam sarung di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), FA (23) terekam CCTV.
AH tewas dibunuh oleh keponakannya, FA (23) dan seorang pedagang soto, NA (28) di warungnya di kawasan Ciputat, Tangsel. Dari rekaman CCTV terlihat pelaku FA mengenakan peci dan sarung. Dia menyeret karung berisikan jasad korban dari dalam warung ke arah luar.
Pelaku mencoba Memajukan karung tersebut ke atas motornya. FA Lampau sempat berbincang dengan pria lain di depan warung.
Tersangka itu tampak sempat kesulitan Kepada Memajukan karung berisi jasad AH ke atas motor. Setelah berhasil, pelaku langsung pergi Kepada membuang karung itu di sebuah perumahan di kawasan Pamulang, Tangsel.
Sebelumnya, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully menjelaskan kedua pelaku sakit hati dengan korban. Pada Kamis (9/5) silam, FA curhat kepada NA tentang sikap korban ketika bekerja di warung korban. NA diduga menghasut FA Kepada membacok AH dengan golok Punya pedagang kelapa yang berjualan di sebelah warung korban.
Tetapi, FA tak mempedulikan perkataan pedagang soto ini. Tetapi pada Jumat (10/5), kemarahan FA memuncak usai dimarahi AH. Demi itu, FA disuruh Kepada melayani pembeli ketika sedang tidur. Berbekal golok Punya pedagang kelapa yang sudah disiapkannya, FA membacok korban usai melayani pembeli.
“Pada Demi korban Tetap makan mie ayam dengan posisi badan menghadap ke jalan, secara tiba-tiba pelaku 1 (FA) mengambil golok yang telah disimpan pada tumpukan tabung gas tiga kilogram dan membacok korban sebanyak empat kali,” kata Titus, Selasa (14/5).
AH pun tewas di Posisi kejadian. Kemudian, FA menutup jasad AH dengan kasur Alas dan setelah itu dia memberitahu NA.
“Kemudian pelaku 1 (FA) menemui pelaku 2 (NA) yang sedang berada di toko roti donat yang lokasinya seberang warung rokok dan memberitahu bahwa ‘sudah dikerjakan’, kemudian pelaku 2 merespon dengan mengacungkan jari jempol kanan Sembari senyum kepada pelaku,” ungkapnya.