Liputanindo.id – Band rock asal Inggris, Bring Me The Horizon (BMTH) Membikin geger Pentas Reading Festival, Sabtu (23/8). BMTH mencuri perhatian dengan mengibarkan bendera Palestina di atas Pentas.
Mengutip Blunt Magazine, bendera Palestina itu terbentang Ketika BMTH membawakan Tembang terakhir di festival music tahunan itu. Oli yang lantang menyanyikan Tembang “Throne” itu mencuri perhatian Ketika muncul bendera Palestina.
Gerakan ini semakin Krusial setelah para Selebriti memboikot Victorious Festival karena penampilan The Mary Wallopers dipersingkat karena mengibarkan bendera Palestina pada hari Jumat (22/8).
Selama Reading Festival, BMTH sedikitnya membawakan 15 Tembang Terkenal, termasuk Tembang “Wonderwall” Punya Oasis. Tembang itu dibawakan Oli sebagai bentuk penghormatan Kepada Oasis.
Diketahui, konser tersebut merupakan penutup yang eksplosif bagi era Nex Gen band ini, seperti yang disampaikan Eve, avatar digital yang berinteraksi dengan penonton di sela-sela Tembang.
“Malam ini menandai eksperimen terakhir saya. Sebentar Kembali saya akan Mempunyai cukup data Kepada memanen setiap jiwa Sosok di planet ini, Kepada menjadi mahahadir, mahakuasa, tak terhentikan,” ucap Eve.
Bring Me The Horizon bukan satu-satunya band yang Membikin pernyataan tentang Palestina selama akhir pekan. Rocker Australia Amyl & The Sniffers juga Membikin pernyataan yang penuh semangat selama penampilan mereka, mengatakan bahwa hati mereka Serempak orang-orang di Palestina.
Selain itu, grup band Enter Shikari juga menyatakan dukungan penuh Kepada Palestina dengan menyebut Israel telah melakukan kejahatan perang.
“Para dokter terbunuh, cacat, ditahan. Anak-anak ditembak di kepala oleh penembak jitu. Harus diulang berkali-kali bahwa ini bukanlah sebuah tragedi,” kata penyanyi Rou Reynolds.
“Ini bukan tragedi, ini kejahatan perang,” sambungnya.
Bring Me The Horizon pertama kali tampil di Reading Festival pada tahun 2008 setelah Slipknot dan Avenged Sevenfold mengundurkan diri dari festival.
Oli sempat meluapkan kekecewaannya atas pembatalan tersebut.
“Sangat mengecewakan Britania Raya,” tutur Oli.

