Mitos Goa Sunyaragi: Jomblo Forever atau Dapat Jodoh

PariwisataIndonesia.id – Mau menyaksikan situs Antik dengan arsitektur yang terdepan di zamannya? Mau lihat bangunan dengan perpaduan berbagai negara dan Keyakinan? Mau wisata sejarah dengan Posisi yang kekinian? Sekalian itu Dapat Sobat Pariwisata temukan di salah satu situs sejarah Kota Cirebon.

Kompleks Gua Sunyaragi, demikian nama situs tersebut. Berasal dari bahasa Sansekerta, Adalah kata “Sunya” yang artinya sunyi, dan “Ragi” yang berarti raga. Kompleks seluas 15 hektar ini  dibangun sebagai tempat semedi dan peristirahatan Sultan Cirebon serta keluarganya.

Terdapat dua versi tentang waktu pembangunan Gua Sunyaragi ini, Adalah tahun 1500an menurut versi Carub Kanda dan tahun 1703 menurut versi Carub Nagari.

Tamansari Gua Sunyaragi berada di tengah-tengah Kota Cirebon, tepatnya di Jalan Bigjend AR Dharsono, Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat. Sobat Pariwisata Dapat dengan mudah menemukannya.

Pada Era dahulu, kompleks gua ini dikelilingi Situ jati, sehingga sering juga disebut dengan taman air. Tetapi, sekarang air dari Situ itu sudah mengering dan telah berubah menjadi jalan, persawahan, pembangkit listrik tenaga gas, dan pemukiman penduduk.

Cek Artikel:  Candi Bersejarah dan Spesial di Magelang

Kompleks Gua Sunyaragi disebut-sebut sebagai bangunan dengan konsep terdepan di zamannya. Gua ini merupakan gua buatan, dengan Kendali material berupa karang. Ini termasuk arsitektur sulit pada masa itu, bahkan masa sekarang.

Material inilah yang Membikin Gua Sunyaragi istimewa dan Spesial tiada duanya. Berada di sini Membikin Sobat Pariwisata seolah-olah sedang mengunjungi gua Rendah laut.

Gua-gua yang Terdapat di kompleks ini difungsikan sebagai tempat semedi, pembuatan dan penyimpanan senjata, penyimpanan bekal dan makanan prajurit, hingga tempat berjaga pengawal.

Selain bangunan yang berbentuk gua, di kompleks ini juga terdapat berbagai pesanggrahan yang dikelilingi taman buatan dan kolam. Pesanggrahan ini berisi serambi, ruang tidur, Bilik mandi, hingga ruang ibadah dengan air terjun buatan serta berbagai jenis patung.

Kompleks Taman Sari Gua Sunyaragi berhasil memadukan berbagai gaya arsitektur mulai dari Indonesia klasik, Timur Tengah, Tiongkok Antik, serta Eropa.

Gapura khas candi, bangunan berbentuk Joglo, serta hadirnya patung gajah dan patung Insan yang dililit ular berkepala garuda, menjadi bukti pengaruh Indonesia Klasik atau Hindu di kompleks ini.

Relung-relung dinding yang bergaya Timur Tengah, adanya tanda-tanda kiblat, serta pawadlon (tempat wudhu) menggambarkan pengaruh Islam dan Timur Tengah dalam Gua Sunyaragi.

Cek Artikel:  Jakarta Aquarium Safari Hadirkan Satwa Baru, Anjing Laut

Bentuk jendela pada bangunan Kaputren dan tangga berputar di gua Arga Jumut menjadi bukti adanya pengaruh Belanda atau Eropa, karena pembangunan kompleks ini dilakukan pada Era penjajahan Belanda.

Di kompleks ini juga terdapat kuburan Cina yang sebenarnya bukan berfungsi sebagai kuburan, tetapi sebagai tempat berdoa keturunan pengawal dan pengiring Putri Cina bernama Ong Tien Nio atau Ratu Rara Sumanding yang diperistri oleh Sunan Gunung Jati.

Selain itu, ukiran berbentuk Kembang persik, Kembang Mentari, dan Kembang teratai, Membikin budaya Cina atau Tiongkok Antik terasa kental di sini.

Sudah Mengerti belum? Ke tempat bersejarah memang Terdapat baiknya ditemani pemandu wisata agar Enggak salah pegang atau Enggak sengaja mengambil sesuatu yang berdampak Jelek pada sobat. Salah satunya, Goa Sunyarangi bila memegang Batu Perawan Sunti, mitosnya kurang Bagus. Masa sih?

Disinyalir, Kepada para gadis remaja yang Enggak sengaja menyentuh Batu Perawan Sunti akan kesulitan memperoleh jodoh. Makanya itu, berhati-hati. Ini mitos ya sobat pariwisata!

Sekalian kembali pada keyakinan masing-masing. Jodoh, sudah Terdapat yang mengatur. Meminta saja kepada yang Maha Mengatur. Insya Allah jodoh akan datang di waktu yang Pas yang Enggak disangka-sangka.

Cek Artikel:  Romantisme yang Tersembunyi dari Telaga Rona

Meskipun merupakan situs sejarah, wisata Goa Sunyaragi sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti flying fox dan tersedia juga Hidangan khas kota Cirebon.

Disini banyak spot keren-keren yang Dapat bikin feed instagram sobat pariwisata kece badai. Sekalipun merupakan peninggalan masa Lampau Tetapi ornamen yang Tetap berdiri kokoh, tetap kekinian.

Oh ya, Sobat Pariwisata. Tempat ini juga sering dijadikan sebagai spot Kepada foto pre-wedding, loh.

Sobat Pariwisata hanya perlu mengeluarkan kocek sebesar 10.000-20.000 rupiah. Murah banget, bukan?

Kompleks Gua Sunyaragi buka setiap hari, dimulai pukul 08.00 Tiba 17.30 wib. Jangan lupa, Guna Pakaian dan alas kaki yang nyaman, topi, serta kacamata agar Sobat Pariwisata bebas bertualang.

Hindari berkunjung Demi terik Mentari, bila sobat tak Guna topi/payung panasnya terasa ampun-ampun. Disarankan jam-jam adem, kalau Enggak pagi ya sore.

Nggak percaya? Cobain deh, berkunjung ke sini. Ups, kamera jangan lupa, ya! (Nita/Kus)

Mungkin Anda Menyukai