Mitigasi Perubahan Iklim Perlu Dilakukan di Setiap Area

Mitigasi Perubahan Iklim Perlu Dilakukan di Setiap Wilayah
kekeringan di lahan pertanian.(Antara Foto)

 

MITIGASI penanganan krisis iklim yang berbeda perlu dilakukan di setiap Area. Karena, perubahan iklim akan berdampak pada banyak aspek dan sektor di masing-masing daerah. Demikian hal yang mengemuka dalam acara Diseminasi Hasil Riset Adaptasi Perubahan Iklim dan Peran Lembaga Zakat, Kamis (31/10). 

“Strategi implementasi aksi adaptasi perlu dilakukan di setiap Area,” kata Deputi Directur Madani Berkelanjutan Giorgio Budi Indrarto.

Menurut dia, Pengaruh perubahan iklim mempengaruhi empat sektor. Pertama, sektor kelautan dan pesisir. Perubahan iklim Membikin peningkatan tinggi gelombang serta peningkatan risiko kecelakaan pelayaran, dan peningkatan muka air laut dan banjir rob. 

Cek Artikel:  Panduan Dasar Akuntansi Demi Pemula Langkah Demi Langkah

Lewat,  kedua pada sektor pertanian, masalah iklim berpengaruh pada penurunan produksi tanaman pangan. Kemudian pada sektor air, kekeringan berkolerasi pada turunnya ketersediaan air intuk lahan pertanian sehingga Membikin produksi pangan turun. Ketiga, pada sektor kesehatan adanya peningkatan indikatif kejadian luar Lazim penyakit Demam berdarah dengue (DBD), malaria dan pneumonia.

Merespons hal itu, Lazismu Berbarengan dengan Madani Indonesia melakukan riset terkait dengan Pengaruh perubahan iklim di berbagai Area. Area-Area yang dipilih ialah Area yang paling rentan. 

Beberapa Area tersebut yakni DIY dan Jawa Tengah. Di Area tersebut, Pengaruh perubahan iklim berupa cuaca ekstrem, penurunan curah hujan dan angin puting beliung. Selain itu Jawa Timur, dampaknya ialah polusi udara, bahaya kekeringan, banjir dan pencemaran air.

Cek Artikel:  Jaminan Sosial Pegang Peranan Krusial Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Lewat Banten dan Jawa Barat, kekeringan dan ancaman ketahanan pangan, banjir dan pengawasan dan rehabilitasi tambang pasir. Lewat Pengaruh di luar Jawa yakni cuaca yang Enggak Bisa diprediksi, banjir dan kenaikan muka air laut. 

“Karenanya perlu dilakukan strategi implementasi, perlu menggandeng anak-anak muda. Misalnya dengan pengembangan Hasil karya pertanian, pengembangan local hero, penguatan infrasktruktur dan ketahanan lingkungann dan pemberdayaan komunitas,” pungkas Giorgio. 

Ketua Badan Pengurus Lazism PP Muhammadiyah Ahmad Imam Mujadid Rais mengungkapkan, lingkungan merupakan salah satu pilar Krusial dalam Lazismu. Karena, masalah tersebut berdampak pada masyarakat luas. 

“Isu yang Terdapat di dunia ini bukan hanya pemanasan Dunia tapi pendidihan Dunia. Ini menandakan betapa lingkungan kita membutuhkan urun tangan  dari kita Sekalian. Karenanya, Lazismu merangkul seluruh donatur yang Mempunyai keprihatinan yang sama terhadap lingkungan hidup,” ucap dia. (H-3)

 

 

Cek Artikel:  Peran Keluarga dalam Membentuk Literasi Anak Sejak Awal

Mungkin Anda Menyukai