Misi Indonesia Menjadi Pemimpin Diplomasi

Pendiri FPCI Dino Patti Djalal dalam acara Percakapan publik The Power of Diplomacy to Reshape World Order: The Craft and Footprint of Prof. Dr. Hasjim Djalal di Jakarta, Senin, 10 Maret 2025. (Metrotvnews)

Jakarta: Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Serempak Pusat Studi Asia Tenggara (PSAT), dan Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Kementerian Luar Negeri RI menyelenggarakan Percakapan publik berjudul The Power of Diplomacy to Reshape World Order: The Craft and Footprint of Prof. Dr. Hasjim Djalal pada Senin 10 Maret 2025.

Dalam Perhimpunan tersebut, Pendiri FPCI, Dr. Dino Pati Djalal menjelaskan pentingnya memahami peran suatu negara dalam arena politik Dunia melalui lima level diplomasi.

Dino menguraikan lima level diplomasi yang mencerminkan posisi suatu negara. 

“There are five levels rupanya, kalau kita mau Indonesia mau jadi pemain dunia yang hebat,” Jernih Dino.

Level pertama adalah penonton, Ialah negara yang hanya mengamati dinamika Mendunia tanpa keterlibatan aktif. Level kedua adalah peserta, di mana negara mulai hadir dalam berbagai Perhimpunan Dunia, tetapi belum Mempunyai daya pengaruh yang kuat.

Cek Artikel:  Serangan Israel Tewaskan Pemimpin Politik Hamas di Gaza Selatan

Pada level ketiga, Ialah pemain, negara mulai Mempunyai peran lebih besar dalam kebijakan Mendunia dan mempunyai daya tawar yang lebih tinggi. Dino menyebut bahwa Indonesia telah memasuki tahap ini dalam beberapa isu strategis.

“We’re actually a player. Kita bernego, berlobi, dan lain sebagainya,” ujarnya

Dino menekankan bahwa Indonesia harus melangkah lebih jauh. 

“Sekarang mungkin nggak penontonnya. Tapi, peserta nggak? Yes. Tapi apa? Stuck hanya sebagai peserta,” ujarnya. 

Kebiasaan dan Kebijakan Dunia

Ia menyoroti bahwa meskipun Indonesia telah terlibat dalam berbagai Perhimpunan Dunia, peran yang dimainkan Tetap terbatas dan belum berkembang ke tingkat yang lebih strategis. Oleh karena itu, ia mempertanyakan apakah Indonesia Dapat naik ke level berikutnya sebagai pelopor atau bahkan pemimpin di kancah Mendunia.

Cek Artikel:  Mark Carney Akan Gantikan Justin Trudeau sebagai PM Kanada

Tantangan berikutnya adalah mencapai level keempat, yakni pelopor, di mana suatu negara bukan hanya berpartisipasi, tetapi juga menjadi pencetus solusi dalam berbagai isu Dunia. Beberapa negara di Asia telah mencapai tahap ini dengan aktif mengusulkan kebijakan yang berdampak luas, menjadi Teladan bagi negara lain. 

Level tertinggi adalah pemimpin, di mana negara Mempunyai pengaruh besar dalam menentukan arah kebijakan Mendunia dan menjadi rujukan Primer dalam diplomasi dunia. Negara-negara seperti Amerika Perkumpulan dan Tiongkok, menurut Dino, telah mencapai tahap ini karena keberhasilan mereka dalam membentuk Kebiasaan dan kebijakan Dunia.

Dalam refleksinya atas wafatnya Prof. Dr. Hasjim Djalal, Dino mengungkapkan bahwa mantan diplomat senior itu diakui secara luas sebagai salah satu tokoh Primer dalam kebijakan intervensi maritim Dunia. 

“Pak Hasjim is one of the founding fathers of intervensi,” ungkapnya.

Penggerak Geopolitik Dunia

Pernyataan ini menegaskan bahwa Indonesia pada masanya Tak sekadar menjadi pengamat atau peserta dalam kebijakan Mendunia, tetapi telah mencapai level kepemimpinan dalam isu-isu tertentu.

Cek Artikel:  Prabowo Diyakini Tetap Tegas Jaga Kedaulatan Indonesia di Laut China Selatan

Dino menegaskan bahwa pencapaian tersebut Sebaiknya menjadi inspirasi bagi Indonesia Begitu ini Buat Tak hanya terjebak dalam peran sebagai peserta, melainkan berani naik ke tingkat lebih tinggi. 

“Indonesia bukan penonton. Bukan peserta. Bukan hanya pelopor atau pemain. Tapi Betul-Betul menjadi pemimpin,” tegasnya. 

Oleh karena itu, ia mendorong agar strategi diplomasi Indonesia semakin berorientasi pada kepemimpinan, dengan inisiatif yang Konkret dan pengaruh yang lebih besar dalam membentuk arah kebijakan Mendunia.

Menurutnya, langkah Buat mencapai posisi tersebut melibatkan kebijakan luar negeri yang inovatif, peningkatan kualitas diplomasi, serta penguatan kemitraan strategis di berbagai bidang. Dengan memahami dan menerapkan lima level diplomasi ini, 

Dino berharap Indonesia dapat bergerak dari sekadar pengamat menjadi salah satu penggerak Primer dalam geopolitik dunia. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Dino Patti Djalal: Jangan Takut Hadapi Kekuatan Besar di Diplomasi

Mungkin Anda Menyukai