Misalnya Olahraga Kardio, Latihan Otot, dan Latihan Fleksibilitas yang Mesti Diketahui

Liputanindo.id – Dokter spesial kedokteran olahraga Rumah Sakit Pondok Indah-Bintaro menjelaskan soal durasi berolahraga yang Betul bagi tubuh sesuai dengan jenisnya.

“Sebenarnya kalau kita bicara rekomendasi olahraga yang Betul, itu Eksis tiga jenis dan waktunya beda-beda,” kata dr. Antonius Andi Kurniawan Sp.K.O, Selasa (12/11/2024).

Andi menuturkan bahwa idealnya Bagian olahraga disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Tetapi manfaat olahraga akan lebih Berkualitas bila dilakukan selama 30 menit sebanyak lima kali dalam seminggu.

Waktu tersebut pun kemudian dibedakan Kembali sesuai dengan jenis olahraga yang terbagi menjadi tiga yakni olahraga kardio, latihan otot (strength training) dan latihan fleksibilitas.

Pada jenis olahraga kardio, direkomendasikan Buat dilakukan selama 30 menit. Jenisnya pun Dapat berupa bermain treadmill, bersepeda, berjalan kaki, jalan Segera dan jogging.

Cek Artikel:  Integrasi NIK dan NPWP, Dampak Bagi Wajib Pajak dan Rekomendasi bagi Bisnis

Kemudian pada strength training direkomendasikan Buat dilakukan sebanyak dua Tamat tiga kali dalam seminggu. Adapun jenisnya seperti push up, sit up, pull up, hingga squat.

“Perlu diingat bahwa latihan otot itu Krusial supaya massa otot kita Enggak berkurang di masa lansia,” ucap Andi.

Pada latihan fleksibilitas seperti gerakan split atau sikap kobra, dapat dilakukan rutin setiap hari.

Andi mengatakan meski durasi tiap jenis olahraga berbeda-beda, masyarakat tetap dianjurkan Buat mengonsumsi makanan yang sehat dan Kudus agar imunitas tubuh tetap terjaga. Misalnya buah-buahan, sayur atau makanan yang mengandung protein.

Dalam kesempatan itu, Andi turut menyoroti adanya kalangan yang berolahraga hanya Buat sekadar mengikuti tren, pamer di media sosial maupun FOMO (fear of missing out) semata. Terlebih Tamat menggunakan joki lari Buat mengikuti acara lari.

Cek Artikel:  Merendam Kaki Pengaruhtif untuk Atasi Migrain

Ia mengingatkan adanya kesalahan dalam olahraga dapat membahayakan nyawa seseorang. Misalnya, terkena serangan panas (heatstroke) Begitu mengikuti lari maraton akibat Kehilangan cairan tubuh.

Maka dari itu, ia menyarankan kepada masyarakat agar Pusat perhatian pada tujuan dari olahraga yakni menjaga kebugaran tubuh dan Mempunyai usia Asa hidup yang panjang. Sementara pada pemerintah, ia mengharapkan supaya edukasi dan literasi terkait olahraga lebih ditingkatkan di masa depan.

“Di Hari Kesehatan Nasional 2024 ini, pesan Buat masyarakat adalah kita melakukan olahraga agar tubuh jadi sehat. Olahraga bukan Buat FOMO, bukan Buat pride atau posting di Instagram. Tujuan olahraga itu sehat sesuai kemampuan, sesuai kebutuhan dan supaya Enggak obesitas di kemudian hari,” kata Andi.

Cek Artikel:  4 Tips Menghadapi Anak yang Suka Membantah Ucapan Orangtua

Mungkin Anda Menyukai