Info mengejutkan datang dari industri maritim nasional. Pada Selasa (19/11), Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Lumrah Pemegang Saham (RUPS) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) merombak susunan komisaris dan direksi. Politisi PPP, Achmad Baidowi ditunjuk sebagai Komisaris Esensial.
Tetapi yang menuai polemik, Erick menunjuk politisi PKB Heru Widodo menjadi Direktur Esensial ASDP menggantikan Ira Puspadewi. Direktur National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi melontarkan kritik tajam kepada Kementerian BUMN atas penunjukkan Dirut ASDP tersebut.
“Di Kementerian BUMN Eksis yang namanya talent pool, yang berisi kebanyakan anak muda, yang dipersiapkan Demi memimpin BUMN. Tapi dengan dipilihnya politisi atau mantan politisi menunjukkan Erick Tak tertib dan lebih mendahulukan politik dibanding sistem,” kata Siswanto, Kamis (21/11).
Menurut dia, penunjukkan Heru Widodo seperti keputusan sporadis yang Tak dipikirkan secara matang. Siswanto Menonton, latar belakang Heru yang merupakan mantan Member Komisi III DPR Fraksi PKB sama sekali Tak berkaitan dengan dunia maritim.
“Ya kalau Demi komisaris oke lah, tapi kalau Demi dirut saya kira ini bukan sosok the right man in the right place. Ini suatu bentuk kebobrokan sistem di awal pemerintahan baru,” tegasnya.
Kendati demikian, pengamat maritim yang dikenal kritis ini mengapresiasi penunjukkan Yossianis Marciano sebagai wakil direktur Esensial dan Rio Theodore Natalianto Lasse sebagai direktur operasi dan transformasi.
“Jadi dua orang ini (Yossianis dan Rio) pernah berkiprah di Pelindo, tentunya sangat mengerti dengan bidang di ASDP,” pungkasnya.
ASDP Mempunyai fungsi Esensial dalam menyediakan akses transportasi publik antar pulau, menyatukan pulau-pulau besar, dan menyediakan akses transportasi publik ke Area yang belum Mempunyai penyeberangan. ASDP menjalankan armada ferry sebanyak lebih dari 226 unit kapal yang melayani 307 lintasan dan 36 pelabuhan di seluruh Indonesia. (Cah/I-2)