PAGELARAN Sabang Merauke 2024 sukses memukau para penonton dengan sajian spektakuler yang menggambarkan kekayaan budaya Nusantara. Dua talenta muda berbakat, Mirabeth Sonia dan Yan Josua, menjadi sorotan utama dalam acara bergengsi ini, menampilkan lagu-lagu daerah dengan penuh semangat dan keindahan.
Mirabeth, yang dikenal sebagai finalis Indonesian Idol top-10, menyuguhkan penampilan yang enerjik dan penuh warna.
Ia membawakan lagu Cik Cik Periuk bersama Gabriel Harvianyto, serta berduet dengan BMS dari Kalimantan Barat dalam lagu Ayam Den Lapeh. Penampilannya berhasil membawa nuansa khas Kalimantan dan Minang, memukau ribuan penonton yang hadir.
Baca juga : Intip Persiapan Taufan Purbo dan Para Seniman Sabang Merauke 2024
Di sisi lain, Yan Josua, seorang penyanyi berbakat dari Indonesia Timur, turut menyihir penonton dengan suara merdunya.
Ia membawakan lagu daerah yang sangat terkenal, Rasa Sayange, dengan interpretasi yang segar namun tetap menghormati tradisi.
Penampilan pria kelahiran 1998 ini menghidupkan kembali semangat kebersamaan yang terkandung dalam lagu tersebut, memperkuat pesan bahwa kebudayaan Indonesia adalah aset yang harus dilestarikan.
Baca juga : Yura Yunita Jadi Biduan Sunda di Pagelaran Sabang Merauke
Dalam wawancara eksklusif, Jumat (16/8), Mirabeth membagikan tantangan terbesar yang ia hadapi selama persiapan pertunjukan.
“Tantangan terbesar adalah menyatukan energi dengan ratusan penari yang sudah berlatih lebih dulu. Kami sebagai penyanyi baru bergabung, jadi harus cepat menyesuaikan diri. Apalagi saat harus bernyanyi sambil menari dan naik tandu, itu benar-benar menguras tenaga,” ujarnya sambil tersenyum.
Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga baginya tentang pentingnya kerja sama tim dan adaptasi yang cepat dalam sebuah pertunjukan besar.
Baca juga : Rona-Warni Budaya Nusantara Memukau Jakarta Lewat Sabang-Merauke
Yan Josua juga tidak ketinggalan berbagi pengalamannya yang penuh tantangan.
“Koreografi yang begitu padat membuat kami harus benar-benar fokus menghafal setiap gerakan. Selain itu, kami juga harus menjaga stabilitas suara saat bernyanyi sambil menari,” tuturnya.
Menurutnya, tantangan ini justru menjadi momen yang memperkuat disiplin dan ketahanan fisiknya sebagai seorang penyanyi.
Baca juga : Bernadya Catatkan Lebih dari 100 Juta Pendengar di Spotify
Meskipun tantangan yang dihadapi tidaklah mudah, baik Mirabeth maupun Yan Josua mengaku sangat menikmati pengalaman berharga ini.
Mereka merasa beruntung dapat terlibat dalam Pagelaran Sabang Merauke yang memberikan kesempatan untuk lebih mengenal dan mencintai budaya Indonesia.
“Saya sangat bersyukur bisa belajar banyak tentang budaya Indonesia. Dulu, saya hanya mengenal budaya di daerah asal saya. Tapi setelah terlibat dalam acara ini, saya jadi lebih terbuka dan menghargai keberagaman budaya di negeri kita,” ungkap Yan Josua penuh semangat.
Mirabeth pun menambahkan kekagumannya terhadap pembukaan acara yang menampilkan lagu Aceh.
“Saya merinding saat mendengarkan lagu Aceh di awal acara. Itu benar-benar memukau dan membuat saya semakin cinta dengan Indonesia,” katanya dengan mata berbinar.
Pesan untuk generasi muda
Di akhir wawancara, Mirabeth dan Yan Josua menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda Indonesia.
“Berbanggalah menjadi anak Indonesia. Negara kita sangat kaya akan budaya dan keberagaman. Mari kita jaga dan lestarikan budaya kita,” ajak Mirabeth dengan penuh antusias.
Josua menambahkan, “Jangan pernah takut untuk mengejar mimpi dan mengembangkan bakat. Indonesia membutuhkan generasi muda yang kreatif dan inovatif.”
Pagelaran Sabang Merauke 2024 bukan sekadar ajang pertunjukan seni, melainkan juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa.
Melalui musik dan tarian, keberagaman budaya Indonesia semakin terasa indah dan memikat, mengajak setiap anak bangsa untuk selalu bangga dan menjaga warisan budaya yang luar biasa ini. (Z-1)