Minim Kesempatan Bermain, Pulisic Merasa Dibohongi Oleh Thomas Tuchel

Inkonsistensi yang dialami Chelsea Ketika bermain di Dasar arahan Frank Lampard Membangun manajemen klub akhirnya memutuskan Demi mengakhiri kerja sama dengan sang Instruktur dan akhirnya menunjuk Thomas Tuchel sebagai juru taktik baru.

Di Dasar arahan Tuchel, The Blues pun kembali menemukan bentuk performa terbaik, bahkan mereka juga berhasil menutup musim 2020/21 dengan gelar Perserikatan Champions usai mengatasi perlawanan Manchester City di partai final.

Biar demikian, sebagai seorang Instruktur, keputusan-keputusan yang diambilnya terkadang sulit dipahami dan tak jarang mengundang kritik. Christian Pulisic pun mengakui sempat merasa bingung sekaligus kesal dengan keputusan Tuchel, terlebih kala dirinya dicadangkan di leg kedua babak semifinal Perserikatan Champions kontra Real Madrid di musim 2020/21 Lewat.

Cek Artikel:  Real Valladolid vs Valencia, Gol Tunggal Anuar Tuhami Pastikan Kemenangan Pucela

Di leg pertama, Pulisic memang tampil apik dan mencetak gol pembuka di menit ke-14, Tuchel pun menjanjikan bahwa sang pemain akan menjadi starter di leg kedua, Tetapi Rupanya pemain berpaspor Amerika Perkumpulan tersebut kembali dicadangkan.

“Saya menampilkan performa yang bagus di leg pertama, Lewat Chelsea juga Berjumpa Fulham di kompetisi Perserikatan Inggris, Tuchel Berbicara bahwa dia harus mengistirahatkan saya agar Dapat diturunkan sejak awal di leg kedua melawan Real Madrid,” ujar Pulisic dalam autobiografinya, My Journey So Far seperti dilaporkan Evening Standard.

Cek Artikel:  AFC Pertimbangkan Permintaan Bahrain agar Laga Musuh Indonesia ke Tempat Independen - Liputanindo.id

“Hal itulah yang Membangun saya absen di pertandingan vs Fulham, Lewat di leg kedua melawan Madrid, Tuchel Berbicara bahwa dia berubah pikiran dan kemudian lebih memilih Demi menurunkan Kai Havertz,” lanjutnya.

“Saya Akurat-Akurat kecewa dan merasa dibodohi. Saya merasa mendapatkan kesempatan Demi bermain sebagai starter, bahkan Tuchel juga sempat meyakinkan bahwa saya akan bermain. Ketika dia memainkan saya di 25 menit jelang laga berakhir, sebenarnya, saya Akurat-Akurat sangat kesal,” urai pemain berusia 24 tahun itu.

Cek Artikel:  70.000 Suporter Merahkan GBK Bikin Tercengang Instruktur Australia Graham Arnold - Liputanindo.id

Biar hanya bermain selama 25 menit di semifinal leg kedua, Pulisic kembali menunjukkan kualitasnya, dia sukses menorehkan assist yang berhasil dikonversi menjadi gol oleh Mason Mount, Chelsea pun akhirnya melaju ke final dengan Kelebihan agregat 3-1.

Mungkin Anda Menyukai