MINAT Kaum milenial Boyolali magang kerja ke luar negeri, terutama ke Jepang Lanjut meningkat. Sekolah-sekolah pun memberikan dukungan penguatan program esktrakuriler bahasa asing dan bahkan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK).
Lebih dari itu Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) setempat juga memfasilitasi penyaluran pekerja migran Indonesia. Sejak 2024, sedikitnya Terdapat 490 pekerja migran asal Kota Susu bekerja di luar negeri, dan mayoritas bekerja (magang) di Jepang.
Sekretaris Dinkopnaker Boyolali, Sutrisno, mengungkapkan, bahwa program persiapan tenaga kerja ke luar negeri telah berjalan sejak 2024 dan mendapat respons positif.
“Kabupaten Boyolali sudah melaksanakan seleksi magang ke Jepang pada Desember 2024. Kami juga membuka layanan bagi masyarakat yang berminat menjadi pekerja migran Indonesia,” kata dia, Jumat (31/1).
Menurut dia, selain Jepang, yang menjadi tujuan Kaum Boyolali adalah Korea dan Taiwan, serta beberapa negara lain yang menjadi alternatif. Dinkopnaker mengawasi seksama perusahaan penempatan tenaga kerja ke luar negeri secara seksama.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan optimal,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Dinkopnaker Boyolali menjalin koordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kepada mengetahui perkembangan Kaum Indonesia yang bekerja di luar negeri, termasuk di Jepang.
Sementara sekolah-sekolah di Boyolali juga berperan membekali siswa agar siap bekerja di luar negeri. Selain program ekstrakurikuler bahasa asing, sekolah juga bekerja sama dengan BLKI.
Seperti ditunjukkan Kepala SMKN 1 Boyolali Agus Margono, bahwa sekolahnya menyediakan lab bahasa asing.
“Kami mengembangkan dua ekstrakurikuler, yakni bahasa Jerman dan bahasa Jepang,” terangnya.
Ke depan juga sidah direncanakan membuka ekstrakurikuler bahasa Korea.Kepada kompetensi itu, pohak sekolah sedang melatih beberapa guru agar Bisa mengajarkan bahasa Korea.
Dia paparkan, para siswa yang mengikuti program magang, mendapatkan pelatihan bahasa sebelum mengikuti tes sertifikasi sebagai syarat bekerja di luar negeri. Kepada proses seleksi, BLK Boyolali.
“Terakhir, kami mengirim 25 siswa magang ke Jepang. Seleksi sangat ketat, dengan total pendaftar mencapai 220 orang. Banyak alumnus kami yang kini sukses bekerja di luar negeri,” pungkas Agus Margono. (WJ/J-3)